Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Seperti apa rasanya berada di lanskap paling ikonik di Jepang, Gunung Fuji? Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, menjelajah langsung ke gunung ini menjadi cara terbaik meraihnya. Namun, mendaki Gunung Fuji tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Ya, mendaki Gunung Fuji merupakan salah satu tujuan utama banyak orang. Namun, karena terlalu banyaknya kunjungan wisatawan, peraturan baru diberlakukan. Mulai tahun 2024, pendaki yang tidak memiliki reservasi pondok akan dilarang mendaki Gunung Fuji antara pukul 4 sore dan 3 pagi untuk mencegah pendakian di malam hari. Selain itu, pendaki harus mengajukan aplikasi daring.
Musim pendakian resmi dimulai setiap tahun pada awal Juli dan berakhir pada awal September. Ingat, jalur pendakian ditutup di luar musim pendakian.
Masih ada banyak hal lain mengenai pendakian ke Gunung Fuji yang harus diketahui. Panduan mendaki Gunung Fuji ini bisa menjadi pegangan apabila kamu berencana melakukan pendakian. Simak panduan lengkapnya di bawah ini!
Image credit: Tomas Malik | Pexels
Ada empat jalur berbeda yang bisa kamu pilih untuk mencapai puncak Gunung Fuji: Yoshida, Subashiri), Gotemba, dan Fujinomiya. Jalur dibagi menjadi 10 tahap, dan sebagian besar pendaki akan memulai dari pos kelima di setiap jalur.
Untuk pendaki pemula, jalur yang direkomendasikan adalah jalur Yoshida Dan Fujinomiya. Jalur Yoshida berada di Prefektur Yamanashi dengan durasi perjalanan pendakian kurang lebih enam jam, sementara perjalanan Turun kurang lebih empat jam. Jalur ini paling populer dan sibuk karena tingkat kesulitan rute yang relatif mudah. Sedangkan Jalur Fujinomiya berada di Prefektur Shizuoka, dengan rute paling pendek untuk sampai ke puncak, meski rutenya relatif terjal dan berbatu.
Jalur Subashiri di Prefektur Shizuoka direkomendasikan untuk pendaki kelas intermediate, sedangkan Jalur Gotemba di Prefektur Shizuoka diperuntukkan pendaki veteran dengan durasi perjalanan ke puncak selamat tujuh jam dengan rute yang menantang.
Mulai tahun 2024, peraturan baru berlaku untuk jalur pendakian Gunung Fuji:
Setelah pukul 16.00, pendaki harus memiliki dokumen reservasi untuk memasuki jalur pendakian di Prefektur Shizuoka (Subashiri, Gotemba, Fujinomiya).
Pendaki harus mendaftarkan rencana pendakian mereka secara daring terlebih dahulu.
Di Jalur Yoshida di Prefektur Yamanashi, pendakian tidak diperbolehkan setelah gelap kecuali menginap di pondok gunung.
Gerbang stasiun kelima tutup mulai pukul 16.00 hingga 03.00, kecuali bagi mereka yang memiliki reservasi pondok atau saat jumlah peserta harian mencapai 4.000 orang.
Biaya masuk melewati gerbang adalah 2.000 JPY/orang; sumbangan sukarela tambahan untuk konservasi Gunung Fuji sangat dianjurkan.
Informasi lebih lanjut tentang karakteristik setiap jalur pendakian dapat ditemukan di situs web resmi pendakian Gunung Fuji.
Gunung Fuji cenderung ramai dari tanggal 20 Juli hingga akhir Agustus, saat cuaca lebih stabil dan sekolah sedang libur. Pilih hari kerja dan lewati hari libur Obon dari tanggal 13 hingga 15 Agustus untuk menghindari keramaian.
Namun, bahkan selama musim pendakian resmi, suhu dapat sangat bervariasi, dan perubahan cuaca yang tiba-tiba sering terjadi. Sangat penting untuk memeriksa ramalan cuaca sebelum mendaki dan bersiap menghadapi hujan, angin kencang, dan penurunan suhu yang signifikan, terutama saat mendekati puncak.
Kamu memiliki dua pilihan untuk mencapai puncak saat matahari terbit (goraikou):
Mulailah pada sore hari dan beristirahat di pondok gunung sebelum menuju puncak setelah tengah malam.
Mulailah pada sore hari dan teruslah mendaki tanpa istirahat panjang. Jika kamu perlu istirahat, menginaplah di pondok gunung.
Ketahui bahwa suhu sebelum fajar di puncak dapat turun hingga sekitar 0℃ (32℉), dan Anda akan merasa jauh lebih dingin saat tidak bergerak.
Bus antar-jemput reguler beroperasi dari stasiun kereta terdekat ke Gunung Fuji mulai pukul 06.30 hingga 20.00. Pilihan bus langsung juga tersedia dari Tokyo, Gotemba, dan Shizuoka. Untuk perjalanan pulang, bus biasanya berangkat pukul 08.30 dan tiba pukul 20.30. Setiap jalur memerlukan akses yang berbeda, lihat detailnya di situs web resmi.
Jika kamu memutuskan untuk menginap di pondok gunung, sangat disarankan agar memesannya terlebih dahulu. Terkadang, pondok sudah penuh dipesan begitu tersedia.
Image credit: ThuanJapan | Pixabay
Biayanya berkisar dari ¥6.000 untuk kantong tidur di kamar bersama, hingga ¥16.000 untuk ruang semi-pribadi dengan fasilitas sarapan dan makan malam. Beberapa pondok menawarkan pilihan vegetarian, jadi mintalah ini terlebih dahulu saat kamu memesan.
Pondok juga memiliki toko-toko kecil tempat kamu bisa membeli perlengkapan seperti makanan, air, dan tabung oksigen, meskipun dengan harga yang mahal. Beberapa pondok mengizinkan kamu beristirahat di dalam untuk waktu singkat dengan biaya ¥1.000 per jam, dan mereka menyediakan toilet seharga ¥200 (jadi bawalah banyak uang receh).
Sebelum memulai pendakian, berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Cuaca di Gunung Fuji tidak dapat diprediksi. Pendaki harus membawa pakaian musim panas dan musim dingin untuk mempersiapkan diri menghadapi suhu yang bervariasi, mulai dari kondisi hangat di dataran rendah hingga suhu dingin di dekat puncak.
Perlengkapan penting meliputi:
Pakaian musim panas yang ringan dan menyerap keringat untuk dataran rendah.
Pakaian berlapis hangat, jaket bulu atau bulu angsa, sarung tangan, topi, dan pakaian luar kedap air untuk suhu yang lebih dingin.
Sepatu yang sesuai dengan penyangga pergelangan kaki.
Senter kepala dengan baterai cadangan untuk pendakian malam hari.
Tongkat pendakian sangat berguna saat turun.
Penyewaan peralatan:
Banyak toko, seperti Yamarent dan Sora no Shita, menawarkan penyewaan peralatan.
Reservasi dapat dilakukan secara daring, dan peralatan dapat dikirim ke rumah, hotel, atau diambil sendiri.
Mendaki Gunung Fuji membutuhkan banyak bahan bakar. Namun, makanan dan air di setiap stasiun mahal, jadi persiapkan persediaan terlebih dahulu.
Pendaki harus memiliki banyak air dan makanan ringan (protein bar, granola, bola nasi, dll.).
Sertakan karbohidrat kompleks dalam makanan kamu satu atau dua hari sebelum pendakian.
Setelah mencapai stasiun kelima, pendakian dimulai. "Stasiun Kelima" mengacu pada titik awal jalur utama yang menuntun pendaki menuju puncak. Stasiun-stasiun ini berfungsi sebagai titik awal utama bagi pendaki dan menyediakan toko, restoran, toilet, dan akomodasi (selama musim pendakian). Mobil dapat mengantar hingga Stasiun Kelima. Setelahnya, pendaki harus berjalan kaki.
Stasiun Kelima Subashiri (Jalur Subashiri)
Terletak di Jalur Subashiri yang lebih sepi, stasiun ini mudah diakses dengan bus dari Stasiun Gotemba. Stasiun ini menawarkan pendakian yang landai melalui jalur hutan yang teduh hingga ke stasiun ketujuh, dengan jalur samping yang mengarah ke "Little Fuji" (Kofuji), puncak yang lebih kecil dengan pemandangan panorama. Fasilitasnya sederhana tetapi memadai bagi pendaki yang lebih menyukai pengalaman yang tidak terlalu ramai.
Stasiun Kelima Gotemba (Jalur Gotemba)
Terletak 1.400 meter di atas permukaan laut, Stasiun Kelima Gotemba dapat dicapai dengan perjalanan bus selama 40 menit dari Stasiun Gotemba. Jalur ini menawarkan pendakian yang lebih panjang dan bertahap dengan fasilitas yang terbatas hingga stasiun yang lebih tinggi. Jalur ini meliputi lereng Osunabashiri untuk penurunan cepat di medan berpasir.
Stasiun Kelima Jalur Fuji Subaru (Jalur Yoshida)
Stasiun ini, yang dapat diakses dengan bus dari Shinjuku ke Stasiun Kawaguchiko, merupakan titik awal yang paling populer. Stasiun ini terkenal dengan pemandangannya yang indah, kedekatannya dengan Kuil Komitake dan Danau Yamanaka, serta Jalur Yoshida yang terawat baik menuju puncak.
Stasiun Kelima Fujinomiya (Jalur Fujinomiya)
Terletak di "jalur biru" langsung, stasiun ini menawarkan pendakian dan penurunan yang mudah. Bus dari Stasiun Mishima, Shin-Fuji, Fuji, atau Fujinomiya menyediakan akses.
Pendakian dapat memakan waktu 5-10 jam, tergantung pada jalur, tingkat kebugaran, dan jumlah istirahat. Namun, puncak hanyalah titik tengah, dan perjalanan turun akan memakan waktu sekitar setengah hingga dua pertiga dari waktu pendakian.
Bahkan jika kamu tidak bisa melihat matahari terbit dari puncak karena waktu atau kondisi cuaca, mencapai puncak tetap merupakan pencapaian yang luar biasa. Dan jika kamu cukup beruntung untuk menyaksikan goraikou, itu mungkin akan menjadi salah satu pemandangan terindah yang pernah kamu lihat.
Baca juga: Aturan Baru Naik Gunung Fuji, Pendaki Dibatasi Dan Harus Booking Online
Itulah panduan mendaki gunung Fuji yang bisa menjadi bekal perjalanan kamu. Simpan dan gunakan di waktu yang tepat, ya!
Preview image credit: Kanenori | Pixabay
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Sepanjang hari berada di penginapan ini serasa berada di nirwana
Bayar sekali, bisa keliling Kuala Lumpur sepuasnya tanpa batas!
Bali is known for more than just beaches and resorts—it’s a paradise for food lovers. The island's vibrant street food culture offers flavors that reflect Bali's traditions and creativity. Wandering the bustling streets, you'll encount...
Yang mengaku pencinta wisata alam, wajib datang ke Zhangjiajie
Medan, ibu kota Sumatera Utara, adalah kota yang penuh warna dan menjadi tempat pertemuan berbagai budaya dan masakan. Dari hidangan Melayu tradisional hingga pengaruh Tionghoa dan India, lanskap kuliner di Medan sangat kaya dan beragam. Berbicara t...