Itinerary Hemat Wisata Sumba 4H3M

Pulau Sumba merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbeda dengan Sumbawa yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alamnya yang masih belum ternodai membuat Pulau Sumba kini semakin mendunia. Fasilitas jalan menuju Pulau yang terletak di timur Indonesia ini juga terus diperbaiki sehingga tidak heran jika akses menuju Sumba kini semakin mudah.

Banyak yang mengatakan kalau waktu terbaik untuk mengunjungi Sumba adalah ketika musim panas sekitar bulan Mei hingga Agustus. Pada periode ini, kamu bisa melihat the real Sumba dengan cuaca yang cerah, pemandangan serupa savanna serta matahari senja yang merah merona. Namun, jika kamu ingin melihat Sumba yang ‘hijau’, kamu bisa melihatnya ketika musim penghujan, yaitu antara bulan November hingga April. Bulan Februari dan Maret bisa juga menjadi pilihanmu, karena pada dua bulan tersebut akan diselenggarakan Festival Pasola yang sangat populer.

Jika rencana liburanmu ke Pulau Sumba terus ditunda karena biaya perjalanan yang terlalu mahal, janganlah khawatir! Berikut ini adalah pilihan alternatif itinerary berwisata ke Pulau Sumba dengan budget minimum 2,500,000 IDR. Yuk cekidot!

Hari Pertama – Tiba Di Gerbang Keelokan Alam Sumba Timur, Waingapu

Image credit: @made_nitha (kiri), @urielpachibagus (kanan)

Dalam sehari, selalu ada pesawat yang terbang dari Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Tambolaka, Sumba Barat. Harganya berkisar antara 1.500.000 hingga 2.000.000 IDR. Jika kamu ingin mencari alternatif yang lebih murah, kamu bisa menggunakan kapal PELNI KM Awu yang memulai perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur; dengan waktu tempuh dua hingga tiga hari (bergantung pada rute kapal). Satu tiket KM Awu ke Waingapu memiliki harga mulai dari 350.000 hingga 700.000 IDR (bergantung pada rute kapal). Klik di sini untuk informasi lebih lengkap mengenai perjalanan ke Sumba dengan kapal PELNI.

Akan lebih baik jika kamu bisa tiba di Pelabuhan Waingapu pada pagi hari, karena kamu bisa langsung menjelajahi keelokan Sumba Timur. Kamu juga harus terus memperhatikan rute dan jam kedatangan ketika memesan kapal PELNI. Karena Waingapu merupakan ibu kota dari Kabupaten Sumba Timur, kamu tidak akan kesulitan saat ingin mencari tempat makan maupun penginapan. Harga makanan di Waingapu berkisar antara 15.000 hingga 20.000 IDR. Sedangkan untuk penginapan, kamu bisa memesan kamar dengan harga mulai dari 165.000 IDR. Penginapan yang populer di antaranya adalah Jemmy Hotel dan Hotel Sacca. Jika kamu ingin menginap di hotel yang lebih terkenal lagi, kamu bisa memesan kamar di Nihiwatu Resort yang juga memiliki harga yang lebih tinggi.

Untuk berkeliling di area Sumba Timur, kamu bisa menyewa mobil dengan harga mulai dari 1.000.000 IDR per hari (termasuk sopir dan bensin), atau menyewa motor dengan harga mulai dari 100.000 IDR per hari.

Image credit: @cungkring

Destinasi pertama yang harus kamu kunjungi ketika sampai di Sumba Timur adalah Bukit Warinding yang sangat mempesona. Kamu hanya perlu waktu sekitar 30 menit untuk berkendara menuju bukit indah yang satu ini.

Image credit: @klik.andy

Dari Bukit Warinding, kamu bisa berjalan sejauh tiga kilometer ke arah tenggara menuju Kampung Adat Raja Prailiu. Di sini, kamu bisa melihat makam batu besar yang unik; makam ini merupakan tempat bersemayamnya para jenazah keluarga dan kerabat warga kampung di sini.

Image credit: @sarah_in_sumba

Saat mengunjungi Sumba, jangan lupa membeli oleh-oleh berupa kain tenun khas Sumba Timur yang dijual oleh warga setempat. Selain bisa menjadi properti foto kamu selama di Sumba, kain ini juga merupakan salah satu simbol budaya NTT yang sangat unik lho!

Image credit: @7skypictures

Setelah mengunjungi Kampung Adat Raja Prailiu, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Kampung Lai-Hiding yang berjarak dua kilometer dari Kampung Adat Raja Prailiu. Setelah sampai di kampung ini, kamu bisa menikmati pemandangan sambil menyusuri Sungai Kambaniru dengan perahu motor. Pemandangan bukit savanna dan tebing batu sepanjang perjalanan dijamin akan membuat siapa pun terpesona. Jika masih punya banyak waktu, kamu bisa melakukan sedikit trekking ke atas Bukit Persaudaraan. Di sana, kamu akan disuguhkan pemandangan indah yang tiada duanya!

Image credit: @mtma.indonesia

Jika kamu merasa lelah, kamu bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pantai Walakiri yang terkenal dengan deretan Pohon Menari. Pohon yang meliuk-liuk seperti penari ini sebenarnya adalah pohon bakau yang biasa hidup di wilayah muara. Waktu yang tepat untuk datang ke sini adalah saat senja. Sinar matahari terbenam sungguh akan membuat pemandangan di Walakiri semakin menakjubkan. No filter needed!

Image credit: @j_anandary

Sumba Timur bisa dikatakan relatif aman jika dibandingkan dengan Sumba Barat, sehingga kamu masih bisa kembali ke hotel sesaat setelah matahari terbenam. Walaupun demikian, kamu harus tetap berhati-hati ya! Jika memungkinkan, saya menganjurkan kamu untuk mendapatkan istirahat yang cukup, karena akan ada perjalanan yang lebih menantang menuju Sumba Barat besok.

Hari Kedua – Menuju Serpihan Surga yang Tertinggal di Bumi, Sumba Barat

Terdapat beberapa pilihan transportasi menuju Sumba Barat, diantaranya menyewa mobil ataupun menggunakan bus. Kamu akan menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam dari Waingapu ke Waikabubak.

Untuk masalah penginapan di Waikabubak, kamu tidak usah khawatir, karena terdapat banyak hotel yang menawarkan pemandangan yang indah dengan harga yang terjangkau.

Image credit: @punky1897 (kiri), @_handrijay (kanan)

Destinasi pertama yang harus kamu kunjungi adalah Mata Air Waikelo Sawah yang hanya memerlukan waktu 30 menit berkendara dari Waikabubak. Mata air ini dipercaya sebagai mata air yang tidak pernah kering. Meskipun airnya terlihat tenang dan jernih, penduduk sekitar tidak menyarankan orang-orang untuk berenang di kolam ini karena arusnya yang cukup besar.

Image credit: @epaisthalozie

Lepas dari Waikelo Sawah, kamu bisa berjalan sedikit ke timur menuju Air Terjun Lapopu. Cukup dengan 5.000 IDR, kamu bisa menikmati pemandangan air terjun unik yang super megah!

Karena alasan keamanan, kamu sangat tidak disarankan untuk berjalan-jalan setelah matahari tenggelam di Sumba Barat. Setelah puas menikmati Air Terjun Lapopo, kamu bisa pergi ke Pantai Kerewee yang dapat ditempuh selama satu jam dari Waikabubak.

Di sini, kamu bisa menginap di Bungalow Moses Homestay dengan harga mulai dari 300.000 IDR. Tidak ada salahnya memanjakan diri setelah perjalanan yang melelahkan, bukan? Rasakan sensasi bangun pagi di tepian Pantai Kerewee dengan suara ombak yang tenang, air yang jernih, serta pasir putih yang lembut. Terdengar sangat menyenangkan, bukan?

Image credit: @katydeodato (kiri), @gilang_boban (kanan)

Hari Ketiga – Menyusuri Pesona Garis Pantai Sumba Barat Daya

Di hari ketiga, kamu bisa menyewa motor atau mobil dengan guide warga lokal menuju Pantai Watu Malandong yang mirip dengan The Twelve Apostles di Australia. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat ini adalah pada saat pasang surut tiba, karena kita akan bisa melihat kemegahan batuan kapur yang berdiri tegak dalam jarak dekat.

Image credit: @sunkarnoe (kiri), @gilang_boban (kanan)

Setelah puas menikmati Pantai Watu Malandong, kamu bisa berhenti di Pantai Bwanna dan melihat formasi batu lengkung, atau yang dikenal dengan nama Batu Bolong. Kamu dijamin akan terkesima dengan pemandangan di pantai ini. Apalagi ditambah dengan deburan ombak dan jernihnya air pantai yang akan membuatmu tidak ingin meninggalkan tempat ini. Kunjungan ke pantai ini dijamin akan menjadi pengalaman yang tidak akan kamu lupakan deh!

Image credit: @hidlatussolikha (kiri), @aychoty (kanan)

Menjauhi area Pantai, kini saatnya kamu mengunjungi kampung adat yang memiliki rumah dengan atap tertinggi di Indonesia, yaitu Kampung Adat Ratenggaro. Atap rumah yang paling tinggi diperkirakan bisa mencapai 25 meter lho! Selain itu, kampung ini juga terkenal dengan 304 kubur batu bersejarah miliknya.  

Image credit: @mrizag

Setelah kunjunganmu ke Kampung Ratenggaro, kamu bisa langsung bertolak ke Pantai Mandorak dan Danau Weekuri yang lokasinya sangat berdekatan. Pantai Mandorak tidak hanya terkenal dengan pasir putih dan formasi bebatuan unik yang menyerupai sebuah gerbang, tetapi juga deburan ombaknya yang sangat cocok untuk surfing.

Image credit: @nyonyokecil (kiri), @phee_habsy (kanan)

Lain halnya dengan Danau Weekuri, danau ini sebenarnya merupakan sebuah laguna. Laguna merupakan cekungan air laut yang terbentuk karena batuan karang yang memisahkannya dari area pantai. Dengan kata lain, Danau Weekuri adalah danau air asin. Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, saya menganjurkan untuk mengunjungi Danau Weekuri saat air sedang pasang sehingga kamu bisa berenang bebas di danau tersebut!

Image credit: @zindan_habsyi (kiri), @krisnadj (kanan)

Untuk mengakhiri perjalanan di hari ketiga, kamu bisa pergi ke Waitabula dimana kamu bisa bermalam dan beristirahat di sana.

Hari Keempat – Pulang dan Menyimpan Memori Eksotisme Panorama Pulau Sumba

Image credit: @rumahbudaya_sumba

Jika kamu masih mempunyai waktu untuk sekedar berjalan-jalan di Kota Waitabula, kamu bisa mengunjungi Rumah Budaya Sumba yang menyimpan berbagai macam cerita sejarah budaya Sumba, atau sekedar berkeliling di Kota Waitabula sambil membeli oleh-oleh untuk kerabat dan keluarga di rumah. Saat waktu penerbangan kamu hampir tiba, kamu bisa langsung bertolak ke Bandara Tambolaka yang sangat mudah diakses dari Waitabula (10 menit perjalanan).

Sebelum berangkat ke Sumba, kamu harus tahu kalau tidak semua operator telekomunikasi membuka layanannya di Sumba. Beberapa area pun tidak bisa terjangkau oleh sinyal telekomunikasi, sehingga mencari guide menjadi hal yang cukup penting agar kamu bisa menjelajahi banyak tempat dengan nyaman, khususnya untuk perjalanan pada hari ketiga di Sumba Barat Daya. Untuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Sumba hanya memiliki layanan untuk  BNI,BRI dan Bank Sumba.

Baca Juga: Itinerary Liburan Murah Ke Raja Ampat & Jumlah Biaya Yang Diperlukan

Total pengeluaran untuk itinerary di atas berkisar antara 2.500.000 (dengan menggunakan sewa motor selama perjalanan) hingga 3.500.000 IDR (jika menggunakan sewa mobil) per orang dengan jumlah total rombongan sekitar empat hingga lima orang. Kisaran harga tersebut tentunya dengan syarat starting point di Waingapu dan end point di Tambolaka. Cukup murah bukan? Yuk, jangan ragu lagi untuk merencanakan liburanmu ke Sumba ya!

 

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Hanif K. Wardhani

Hanif K. Wardhani, pecandu sekaligus penikmat wisata alam. Gemar berburu tempat tempat antimainstream untuk melepas penat dan lelah. Hasil perburuannya dapat dinikmati di <a href="https://littlenoona.com/">Little Noona</a>.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru