Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Hong Kong dan Macau adalah destinasi tujuan di Asia Timur yang memberikan bebas visa bagi wisatawan Indonesia. Tentu saja dengan kemudahan ini membuat saya untuk berlibur ke destinasi tersebut mengingat saya hanya cukup menggunakan paspor dan tibalah saya untuk memulai berpetualang di sini.
Baca juga: 7 Restoran Halal di Hong Kong TOP untuk Muslim Traveller
Ada banyak alasan mengapa saya untuk berlibur ke Hong Kong dan Macau. Mulai dari kuliner ramah Muslim, kemudahan transportasi termasuk banyaknya penerbangan, hingga destinasi yang cantik membuat Hong Kong dan Macau begitu memikat untuk dikunjungi.
Saya memutuskan untuk berlibur selama 5 hari 4 malam dengan memesan tiket pesawat dari maskapai Cathay Pacific dengan tujuan Jakarta - Hong Kong pulang pergi (PP). Penerbangan ini termasuk penerbangan langsung sehingga tidak transit dan full service dengan fasilitas makan dan bagasi 46 kg. Saya berangkat dari Jakarta menuju Hong Kong pada tengah malam sekitar pukul 00.00 dengan durasi perjalanan 5 jam.
Setibanya di Hong Kong pada dini hari, saya memutuskan untuk shalat subuh di prayer room yang tersedia di Bandara Internasional Hong Kong (HKIA). Setelah shalat saya mengambil Octopus Card di konter yang sudah saya pesan secara online. Octopus Card adalah sebuah kartu yang bisa digunakan untuk naik MRT, bus, tram, belanja di minimarket, hingga bayar bus Hong Kong ke Macau juga sebaliknya.
Lalu saya melanjutkan perjalanan ke penginapan di kawasan Yau Ma Tei yang masih berada di pusat kota. Mengingat budget yang cukup, saya memilih hostel Yesinn - YMT yang seringkali dipilih oleh wisatawan Indonesia dan memiliki banyak review bagus baik dari segi lokasi, fasilitas, serta harga.
Baca juga: 16 Airbnb di Hong Kong Yang Nyaman dan Cozy
Hostel yang saya pilih berisi 8 orang dengan fasilitas loker, 2 kamar mandi, wastafel, dapur mini, dan kulkas pribadi di kamar. Sedangkan untuk fasilitas bersama di ruang tengah memiliki area yang lebih lega dengan dapur lengkap, area coworking, area makan, dan resepsionis. Karena saya tiba sebelum jam check-in maka saya menitip barang dan mandi sebelum kami eksplor Hong Kong.
Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah area Central. Mengingat akses dan transportasi umum di Hong Kong sangat mudah maka saya menjelajahi kota ini dengan bus, tram, dan MRT. Area Central ramai dengan pusat perkantoran dan kafe serta restoran ternama. Di area ini pula kamu bisa melihat tram tua yang melintas dengan desain-desainnya mulai dari modern hingga penuh nostalgia.
Kiri: Blue House; Kanan: Graham Street
Di area ini saya berjalan kaki untuk berfoto dengan latar mural yang terkenal di Graham Street. Tak jauh dari situ, ada pula Blue House, sebuah rumah bergaya khas Lingnan berwarna biru yang dibangu pada tahun 1922. Bangunan bersejarah ini dulunya digunakan sebagai studio kungfu, sekolah gratis, hingga klinik pengobatan Tiongkok.
Lanjut saya mengunjungi Central Market yang merupakan salah satu pasar tertua di Hong Kong. Pasar ini menjual berbagai macam barang mulai dari fashion, pernak-pernik, hingga souvenir. Terdapat pula kedai makan di dalamnya sehingga bisa dikunjungi ketika lapar.
Menutup perjalanan di area Central saya berjalan ke Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Centre untuk shalat dan makan. Masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan Muslim karena di lantai atas masjid terdapat Islamic Canteen Center yang menyediakan menu Halal seperti aneka dimsum, nasi goreng, olahan ayam, olahan bebek, hingga minuman. Untuk porsinya cukup besar jadi saya membeli beberapa menu untuk sharing bersama teman-teman saya.
Kiri: Hong Kong Museum of Art; Kanan: Avenue of Stars
Area selanjutnya yang saya kunjungi adalah area Tsim Sha Tsui. Saya sengaja datang di sore hari karena ingin menikmati langit senja dan pertunjukan lampu di malam hari. Di area ini saya mengunjungi Hong Kong Museum of Art dan Avenue of Stars yang ikonik. Avenue of Stars merupakan salah satu destinasi paling populer di Hong Kong yang penuh dengan cap telapak tangan para aktor dan aktris dari dunia industri perfilman Hong Kong di pagar pembatas sepanjang jalan Victoria Harbour.
Kiri: K11 Musea; Kanan: Symphony of Lights
Sambil menunggu malam saya berjalan memasuki K11 Musea, sebuah pusat perbelanjaan yang berada di area Victoria Harbour. Waktu yang dinanti akhirnya tiba dan saya terhanyut dalam pertunjukan lampu Symphony of Lights yang digelar setiap hari pukul 20.00 waktu setempat. Deretan gedung-gedung bertingkat akan menyala dan menampilkan lampu-lampu yang penuh warna dan gambar. Benar-benar menakjubkan!
Kiri: Temple Street Night Market; Kanan: Kai Kai Dessert
Sebelum benar-benar kembali ke penginapan saya mampir ke Temple Street Night Market di area Jordan yang lokasinya tak jauh dari hostel untuk sedikit berbelanja. Setelah puas berjalan-jalan, saya menutup hari dengan berjalan kaki untuk menyantap aneka hidangan penutup yang hangat di Kai Kai Dessert. Restoran ini telah mendapatkan banyak penghargaan Michelin sehingga tidak heran jika selalu ramai. Namun tak perlu khawatir meski terlihat antrian panjang namun cukup cepat hingga kamu tak perlu menunggu lama.
Ada banyak cara menuju Macau dari Hong Kong. Kamu bisa memilih transportasi pesawat, kapal ferry, hingga bus. Dari banyaknya pilihan tersebut, saya memilih menggunakan bus dengan harga yang lebih murah dan jangka waktu yang lebih cepat. Untuk perjalanan memakan waktu sekitar 30 hingga 40 menit dengan biaya 65 HKD atau sekitar Rp 138 ribu dengan Octopus Card.
Baca juga: 11 Tempat Wisata di Macau Yang Paling Populer dan Banyak Yang Gratis!
Cara menuju Macau sangat mudah. Dari hostel saya menggunakan bus kota dengan tujuan ke Hong Kong Boundary Crossing Facilities. Dari sini petugas akan mengarahkan ke proses imigrasi dan menanyakan tujuan kita. Bus rute ini tersedia setiap 10 hingga 15 menit sekali sehingga kamu dapat membelinya secara langsung.
Lalu saya diarahkan untuk menuju jalur bus ke Macau dan bus akan melintasi Hong Kong-Zhuhai-Macau Bridge (HZMB). Setelah perjalanan sekitar 40 menit saya sampai di Macau Border Checkpoint dan melewati proses imigrasi saya melanjutkan perjalanan ke pusat kota dengan bus kota. Untuk pembayaran selama di Macau saya menggunakan uang Hong Kong Dollar (HKD) karena nilai kursnya yang hampir sama dan mereka juga menerima pembayaran dengan HKD.
Tujuan pertama di Macau adalah The Venetian Macao. Tempat ini merupakan sebuah pusat perbelanjaan dan hiburan yang terkenal dengan kasino, kanal, hotel, dan merek-merek ternama. Banyak wisatawan yang datang untuk berfoto dan menaiki perahu yang melintasi kanal di dalam mall ini. Petugas kanal bahkan memakai pakaian ala Venesia dan alunan musik yang membuat saya seolah-olah seperti di Venesia.
Tak terasa berkeliling mall yang besar ini membuat saya lapar. Lalu saya melanjutkan perjalanan dengan bus untuk mengisi perut di Loulan Islam Restaurant yang Halal. Untuk menunya beragam dan punya porsi besar sehingga pas untuk sharing bersama teman-teman. Penjual restoran ini juga bisa berbahasa Indonesia sehingga saya banyak mengobrol dengannya.
Kiri: The Ruins of St Paul's; Kanan: Egg tart
Setelah mengisi perut, saya berjalan kaki ke The Ruins of St Paul's dan Senado Square yang jaraknya tak terlalu jauh dari restoran. Jalanan menuju The Ruins of St Paul's selalu dipenuhi oleh wisatawan. The Ruins of St Paul's merupakan reruntuhan dari komplek abad ke-16 yang dulunya merupakan Kolase dan Gereja St Paul. Di sekitarnya banyak toko yang menawarkan tester makanan gratis dan saya memilih untuk membeli egg tart yang jadi kuliner khas Macau.
Masih satu area terdapat Senado Square yang merupakan alun-alun Macau yang dipenuhi oleh deretan bangunan tua berwarna kuning dan pink. Di tengahnya terdapat air mancur yang jadi spot foto favorit wisatawan. Berbagai toko souvenir dan pakaian juga buka di sini yang bisa dikunjungi untuk berbelanja.
Kiri: Kika Gelato; Kanan: Leitaria I Son
Setelah berkeliling di area yang sama saya mengunjungi Kika Gelato untuk mencicipi es gelato dingin yang telah mendapatkan banyak penghargaan dari Michelin. Tak hanya itu, saya juga mampir ke Leitaria I Son atau Yee Shun Milk Company untuk menghilangkan dahaga dengan minum es kopi dan es susu segar yang ramah dompet.
Tak terasa hari sudah mulai gelap dan saya memutuskan untuk kembali ke Macau Border Checkpoint untuk naik bus dengan tujuan Hong Kong dan melintasi Hong Kong-Zhuhai-Macau Bridge (HZMB) lagi.
Hari ketiga saya kembali eksplor kota Hong Kong. Namun kali ini saya akan menikmati berbagai pengalaman menarik dan melihat pemandangan kota Hong Kong dari ketinggian. Pertama, saya di pagi hari pergi ke Ngong Ping Cable Car Tung Chung Station untuk naik Ngong Ping 360 Cable Car dengan tujuan Ngong Ping.
Langkah saya untuk datang di pagi hari sebelum jam buka dan membeli tiket online sebelum berangkat ke Hong Kong adalah keputusan terbaik karena antrian online dan offline berbeda. Jadi sangat disarankan untuk membeli online dengan tujuan tiket pulang pergi (PP). Tak hanya itu, semakin siang antrian semakin panjang dan lama. Untuk pilihan cable car terdapat dua jenis yaitu crystal cabin dengan lantai bawah kaca transparan dan standard cabin dengan lantai bawah gelap atau bukan transparan.
Perjalanan menuju Ngong Ping menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit dan saya dibuat kagum dengan keindahan alam dan kota ini. Setibanya di sana, saya disambut banyak wisata seperti kuil, taman bermain, kuliner, tempat belanja, dan Tian Tan Buddha yang paling menarik saya. Setelah puas berjalan-jalan dan berfoto, saya kembali ke station dan naik cable car menuju Ngong Ping Cable Car Tung Chung Station.
Lanjut, saya pergi dengan MRT ke Choi Hung Estate, sebuah lapangan basket di tengah pemukiman yang berwarna-warni dan instagramable. Menariknya lokasi ini juga pernah dikunjungi oleh K-Pop boy group Seventeen. Di sini saya banyak menghabiskan waktu dengan berfoto-foto.
Menjelang sore saya pergi ke Peak Tram Lower Terminus untuk menikmati sensasi naik Peak Tram, kereta api kabel ikonik yang akan membawamu ke Victoria Peak. Lagi lagi antrian pemesanan online dan offline berbeda. Karena saya pesan secara online maka antrian saya sangat cepat bahkan kosong karena cukup scan barcode. Tiket yang saya beli adalah paket Round Trip Peak Tram Sky Pass + Sky Terrace 428 Admission.
Kiri: Sky Terrace 428 Admission; Kanan: Madame Tussauds
Tak lama kereta tram saya datang dan saya dibawa untuk kembali melihat Hong Kong dari ketinggian. Untuk melihat keindahan pemandangan pelabuhan dan gedung-gedung pencakar langit saya naik ke lantai yang lebih tinggi yaitu Sky Terrace 428 Admission. Selain Sky Terrace 428 Admission, kamu juga bisa mengunjungi Monopoly Dreams dan Madame Tussauds yang berada satu gedung di sini namun saya tak memasukinya dan hanya berfoto dari luar saja.
Perjalanan panjang ini saya tutup dengan pergi ke Ladies' Market untuk berbelanja oleh-oleh. Rasanya waktu di sini begitu cepat karena saya sangat suka berbelanja. Jangan ragu untuk tawar menawar karena penjual di sini sangat ramah dan saya mendapatkan banyak barang termasuk pakaian, tas, dan souvenir dengan harga yang sangat miring. Mereka bahkan memuji kemampuan saya dalam proses tawar menawar.
Baca juga: Tempat Belanja di Hong Kong Untuk Berburu Oleh-oleh Hingga Fashion
Tak terasa hari yang paling dinanti tiba. Ini pertama kalinya saya pergi ke Disneyland dengan MRT dan saya sangat antusias. Untuk tiket Disneyland Hong Kong saya pesan secara online. Saya datang sebelum buka namun antrian sudah nampak ramai. Begitu sampai, saya langsung dibuat terharu melihat kecantikan kastil Disneyland yang saya impikan.
Disneyland Hong Kong memiliki banyak wahana menarik mulai dari yang ramah anak, sedang, hingga menantang. Pastikan untuk install aplikasi Disneyland Hong Kong karena kamu dapat melihat jumlah antrian secara real time sehingga saya memilih wahana yang antriannya tak terlalu panjang.
Baca juga: Tips Hemat di Disneyland Hong Kong Yang Jarang Orang Tahu
Saat ke sini jangan lupa membawa snack dan tempat minum karena setiap sudut tersedia tempat isi ulang air minum gratis sehingga menghemat pengeluaran. Untuk tempat makan tak perlu khawatir karena tersedia restoran Halal. Saya juga bahkan shalat di prayer room yang tersedia nyaman dan luas.
Setelah puas bermain, saat hari mulai gelap saya berbelanja souvenir di toko-toko yang tersedia. Lalu, pada pukul 19.30 saya mulai mencari spot terbaik untuk melihat pertunjukan kembang api yang dilakukan setiap hari pukul 20.30. Pertunjukan 30 menit sangat terasa singkat karena saya begitu terhanyut dengan keindahan kembang api dan alunan lagu-lagu OST dari film Disney populer yang telah menemani masa kecil saya.
Cukup sedih ketika saya tersadar bahwa inilah hari terakhir saya di Hong Kong dalam perjalanan kali ini. Saya pergi ke Bandara Internasional Hong Kong (HKIA) dengan bus dari area hostel saya. Bandara ini sangat besar jadi sangat disarankan untuk datang lebih awal. Fasilitas bandara ini juga lengkap dengan adanya coworking, area charging, hingga area isi ulang air minum gratis.
Dan pesawat saya telah tiba lalu saatnya saya untuk ucapkan terima kasih Hong Kong serta Macau dan semoga saya dapat kembali ke sini dengan petualangan yang lebih seru.
Baca juga: Panduan Liburan di Hong Kong Untuk Wisatawan Muslim dari Hong Kong Tourism Board
Itulah perjalanan saya selama 5H4M dan berharap itinerary ini dapat membantu kamu untuk pergi ke Hong Kong dan Macau. Percayalah ini jauh lebih seru ketika kamu langsung merasakannya!
All image credit: Wiradhini
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Bersiap Menjelajahi Gemerlap Kehidupan Malam Tokyo
Siap menjelajah wisata terbaru di Hong Kong?
Pilih saja yang paling cocok dengan seleramu!
Menikmati kuliner dengan resep otentik di Istanbul, Turki.
wisatawan muslim semakin nyaman berlibur ke Singapura
Jakarta Timur juga punya banyak tempat kece yang menunggu untuk kamu temukan
Konser Lady Gaga jadi obat rindu para Little Monsters di Asia.
Ragam kuliner khas Ramadan bisa kamu cari di sini.