Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Awal tahun ini New York Times mengeluarkan daftar 52 Places to Go in 2025. Salah satu tempat yang direkomendasikan oleh perusahaan surat kabar terkenal tersebut adalah Toyama yang berada di Honshu. Hal ini bukan tanpa alasan. Menurut New York Times, Toyama merupakan tempat di mana wisatawan dapat terpukau dengan kekayaan budaya dan kuliner sembari menghindar dari keramaian.
Baca juga: Rekomendasi Aktivitas Seru di Okinawa, Jepang
Dari Tokyo, kamu bisa meraih Kota Toyama dalam waktu dua jam menggunakan kereta. Keistimewaan daerah tersebut didukung letaknya yang diapit oleh teluk Toyama di sebelah utara dan salah satu pegunungan terkenal di Jepang, Tateyama, di tenggaranya. Tidak heran jika kamu bisa mendapatkan hangatnya pantai dan sejuknya pegunungan dalam satu prefektur. Akan tetapi, jangan sampai keistimewaan geografisnya itu membuatmu puas. Banyak sekali hal menarik di Toyama yang bisa kamu jelajahi dan membuatmu mengerti mengapa New York Times menobatkan prefektur tersebut sebagai tempat yang wajib dikunjungi di 2025.
Dari bangunan berdesain modern yang berdiri berdampingan dengan kastil bersejarah hingga ke pesisirnya yang indah, Toyama adalah tempat yang cocok bagi wisatawan yang senang menjelajah.
Image credit: Website resmi Pariwisata Toyama
Di tengah gedung-gedung berwarna abu di jantung kota Toyama, tidak jauh dari stasiun kereta kota tersebut, ada sebuah gedung yang tampak berkilau diterpa cahaya matahari. Paduan granit, kaca, dan aluminum menarik mata siapapun yang melintas. Di dalam gedung bernama Toyama Kirari ini, kamu bisa menemukan Toyama Glass Art Museum yang—sesuai namanya—menyimpan instalasi seni yang terbuat dari kaca.
Instalasi yang dipamerkan selalu berganti-ganti, namun ada pula pameran permanen yang membuatmu terpukau. Salah satunya adalah Glass Art Garden yang terletak di lantai 6 gedung tersebut. Di ruangan ini, kamu akan dibuat terkagum dengan warna-warni karya seni hasil tangan ahli seni kaca kontemporer, Dale Chihuly.
Alamat: 5-1 Nishicho, Toyama, 930-006
Jam buka: 09.30-18.00 (Kamis-Selasa)
Image credit: Website resmi Toyama Castle Park
Masih berada di pusat kota, berjarak hanya 500 meter dari Toyama Glass Art Museum, berdiri sebuah kastil yang menjadi bukti sejarah zaman Edo. Toyama Castle Park dahulu merupakan rumah bagi keluarga Maeda, namun kini diubah menjadi museum. Bukan hanya wisata sejarah yang bisa kamu lakukan di tempat ini. Ketika musim semi, Toyama Castle Park ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal dan wisatawan untuk berpiknik sambil mengagumi mekarnya bunga sakura. Jika berkunjung, sempatkan diri untuk melipir ke Tourist Information Center karena kamu bisa mencoba baju besi samurai dan berfoto ria.
Alamat: 1 Honmaru, Toyama, 930-0081
Jam buka: Setiap hari, 24 jam
Image credit: Jeevan Chandimal | Canva Pro
Keindahan alam Toyama terletak pada bentangan laut biru dan puncak-puncak putih pegunungannya. Di tempat ini, kamu bisa menyaksikan keduanya secara langsung. Pemandangan pesisir Amaharashi semakin ikonik dengan batu besar di tengahnya yang dinamakan Onnaiwa dan tidak jarang dijadikan objek foto. Di sini juga kamu dapat bersantai di atas pasirnya atau berenang di bagian pantainya yang dangkal.
Alamat: 24-74 Ota, Takaoka, Toyama 933-0133
Jam buka: Setiap hari, 24 jam
Image credit: Website resmi Shogawa Gorge Cruise
Sungai Shogawa pada awalnya bukan lah sebuah tempat wisata. Pada zaman Edo, sungai ini merupakan jalur transportasi kapal-kapal yang membawa potongan kayu. Akan tetapi, melalui Shogawa Gorge Cruise, kini wisatawan dapat mengarungi sungai bersejarah tersebut dan mendapatkan pemandangan yang berbeda tiap musimnya. Di musim dingin, lembah di sekitar sungai berubah menjadi putih seutuhnya, berbeda dengan musim gugur di mana lembah seperti kanvas warna-warni. Sementara di musim semi, pemandangan menjadi lebih teduh ketika lembah berubah menjadi hijau seutuhnya.
Ada dua tipe perjalanan yang ditawarkan. Apabila kamu hanya ingin mengarungi sungai selama 25 menit dan dibuat terpukau dengan lembah yang menawan, maka kamu bisa naik dari Nagasaki Bridge. Namun, apabila kamu ingin pengalaman yang lebih seru, maka naik lah dari titik Omaki Spa di mana kapal akan mengantarkanmu ke sebuah pemandian air panas yang hanya bisa dijangkau oleh kapal.
Alamat: 73-5 Komaki, Shogawamachi, Tonami-shi, Toyama-ken
Jam buka: Setiap hari, 08.30-17.05*
*Jam buka tergantung musim dan titik awal, maka dari itu disarankan untuk mengecek langsung website Shogawa Gorge Cruise untuk informasi lebih lanjut
Image credit: platongkoh | Canva Pro
Menginjakkan kaki di Ainokura, kamu seolah akan dilempar kembali ke zaman Edo. Di dalam desa ini terdapat sekitar 20 rumah berusia 100 sampai 350 tahun yang masih mempertahankan gaya arsitektur tradisionalnya dengan dinding kayu dan atap jerami. Tidak heran desa di area Gokayama ini termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Kamu bisa mengeksplor rumah-rumah di Desa Ainokura ini karena beberapa di antaranya sudah diubah menjadi kafe, museum, dan guesthouse. Jangan terlalu fokus mengagumi deretan rumah dengan kayu berwarna gelap tersebut, karena berjalan mengelilingi desa ditemani udara sejuk dan pemandangan asri juga tidak kalah mengasyikkan.
Alamat: Ainokura, Nanto, Toyama 939-1915
Jam buka: Setiap hari, 08.30-17.00
Image credit: Umarin Nakamura | Canva Pro
Salah satu gunung terkenal di Jepang selain Gunung Fuji adalah Gunung Tateyama. Di Toyama, ada sebuah rute sepanjang 90 km yang membelah gunung populer tersebut, dimana pengunjungnya akan bertemu dengan beberapa titik ikonik seperti bendungan terbesar di Jepang, Kurobe Dam, dan jalanan dengan dinding salju tinggi di kedua sisi. Moda transportasinya pun beragam, mulai dari kereta gantung, bus, dan cable car, tergantung dari titik mana kamu berangkat.
Karena mengandalkan kondisi alam, pelayanan di rute ini tidak dibuka sepanjang tahun. Di tahun 2025 ini, Tateyama Kurobe Alpine Route beroperasi dari tanggal 15 April hingga 30 November. Waktu keberangkatannya dapat kamu lihat pada pintu keluar stasiun Tateyama. Agar perjalananmu lebih matang lagi, jangan sungkan untuk mengecek info lebih lengkap di website Tateyama Kurobe Alpine Route.
Image credit: Website resmi Pariwisata Toyama
Ingin pengalaman yang benar-benar unik? Maka berkunjung ke toko ini adalah pilihan yang tepat. Ikedaya Yasubei Shoten merupakan sebuah toko yang menjual obat-obatan tradisional dan sudah beroperasi sejak zaman Edo. Kepopuleran obat yang diproduksi oleh Ikedaya Yasubei Shoten ini pernah membuat Toyama disebut sebagai kota pengobatan di zamannya. Salah satu obat terkenalnya adalah etchu-hangontan yang dapat menyembuhkan sakit perut.
Bukan hanya melihat interior dan koleksi obatnya yang beragam. Di Ikedaya Yasubei Shoten juga kamu bisa berkonsultasi dengan pegawai toko, membeli koleksi obat mereka, bahkan meracik obat tradisionalmu sendiri. Khasiat bahan-bahan herbal ini tidak berhenti pada kemasan-kemasannya yang disusun rapi pada rak, namun juga bisa kamu cicipi langsung pada menu yang ditawarkan oleh restorannya, Kenkozen Yakuto.
Alamat: 1-3-5 Tsutsumichodori, Kota Toyama, Prefektur Toyama
Jam buka: Setiap hari, 09.00-18.00
Image credit: Website resmi Pariwisata Toyama
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, salah satu alasan Toyama dipilih oleh New York Times sebagai tempat yang harus dikunjungi di 2025 adalah karena budayanya. Banyak acara kebudayaan yang bisa kamu saksikan ketika berkunjung ke prefektur tersebut. Mari kita berkenalan dengan salah acaranya, yaitu Etchu Owara Kaze-no-Bon.
Festival ini sudah berlangsung dari 300 tahun yang lalu. Di malam hari, diterangi oleh lampu-lampu berlapis kertas, para penari yang mengenakan baju tradisional Jepang—happi dan yukata—menari dengan anggun diiringi alat musik tradisional seperti shamisen, kokyu, dan taiko. Topi dari jerami menutupi wajah para penari yang sedang meminta berkah panen kepada sang dewa. Kemeriahan bercampur dengan suasana magis mampu membuat siapapun tidak dapat mengalihkan pandangan dari arak-arakan para penari di tengah jalanan.
Festival ini diselenggarakan di Kota Yatsuo, setiap tahunnya di tanggal 1-3 September.
Sebagai wilayah yang memiliki laut dan pegunungan, tentu saja membuat makanan khas di Toyama sangat beragam.
Image credit: Nirad | Canva Pro
Ketika berkunjung ke Jepang, biasanya wisatawan akan penasaran dengan cita rasa ramen dari negara asalnya. Ramen yang umum ditemui memiliki kuah kecoklatan atau putih keruh. Toyama memiliki versi ramen mereka sendiri—semangkuk mie dengan daging dan telur, disuguhkan dengan siraman kuah berwarna hitam karena campuran shoyu tare. Cita rasanya asin dan tajam berkat daun bawang, lada, dan koikuchi shoyu.
Image credit: Website resmi Pariwisata Toyama
Hidangan yang satu ini benar-benar merepresentasikan rasa laut. Ketika memesan kombujime, kamu akan diberikan beberapa potong ikan berdaging putih dan sayuran yang dilapisi oleh lembaran rumput laut basah. Ada pula yang menggunakan udang, tofu, dan daging sapi sebagai isian. Untuk menyantapnya, bisa dicelupkan ke dalam shoyu dan diberikan setitik wasabi di atasnya.
Image credit: kyonntra | Canva Pro
Sebagai kota pesisir, tentu hidangan dari hasil laut menjadi primadona. Salah satunya selain variasi ikan adalah kepiting besar yang disebut beni-zuwaigani atau red snow crab. Biasanya, kepiting ini akan diolah dengan cara direbus atau dikukus. Ketika menyantap kepiting ini di Toyama, kamu akan merasakan dagingnya yang segar. Selain karena berdekatan dengan daerah penangkapan, red snow crab juga harus segera didistribusikan untuk menjaga kualitasnya.
Image credit: SAIGLOBALNT | Canva Pro
Hidangan lain yang menjadi favorit dan sering ditemukan di restoran-restoran adalah shiroebi atau udang putih. Udang ini berukuran kecil dan—sesuai namanya—berwarna putih. Olahan yang dihasilkan dari udang ini pun beragam. Kamu bisa menikmatinya dengan berbagai cara, mulai dari udang yang dikeringkan, dijadikan tempura, bahkan sashimi.
Image credit: gyro | Canva Pro
Satu lagi hasil laut yang wajib kamu coba ketika berada di Toyama; hotaruika. Jika diterjemahkan maka berarti cumi kunang-kunang. Namanya didapat karena cumi ini bercahaya berwarna biru di tengah gelapnya laut di malam hari—sebuah fenomena yang menjadi atraksi tersendiri di Toyama. Restoran di Toyama biasanya mengolah cumi ini dengan dibuat menjadi sashimi, dikeringkan, dimarinasi di dalam kecap asin, atau direbus. Tetap lezat apapun metodenya!
Sebelum mengakhiri eksplorasi di Toyama, jangan lupa untuk membawa serta barang-barang ini sebagai kenang-kenangan.
Image credit: Website resmi Organisasi Pariwisata Toyama
Ini bukan minuman ramune di botol yang biasa kamu lihat. Takaoka Ramune adalah permen kecil yang dibuat dengan tangan dari campuran beras Koshikari dan jahe. Di dalam tiap kotak menyimpan desain-desain lucu, seperti bentuk terong, ikan mas, dan bunga matahari. Uniknya lagi, desainnya akan berubah-ubah tergantung musim yang sedang berlangsung di Toyama.
Image credit: Website resmi Organisasi Pariwisata Toyama
Namanya singkat dan unik, membuatmu bertanya-tanya oleh-oleh apa ini? T5 merupakan singkatan dari 5 Tones dan 5 Tastes—5 warna dan 5 rasa. Seperti namanya, dalam satu paket kamu akan menemukan 5 keping gula-gula yang dibuat dari beras ketan dengan 5 varian rasa; sakura, matcha, yuzu, wijen, dan gula Wasanbon. Begitu masuk ke dalam mulut, T5 akan langsung meleleh seperti kembang gula, namun dalam bentuk yang lebih padat.
Image credit: karinsasaki | Canva Pro
Tentunya aneh apabila Toyama tidak memiliki oleh-oleh dari olahan hasil laut. Maki Kamaboko adalah sejenis fish cake, pelengkap yang biasa kamu lihat di semangkuk ramen. Makanan ini dibuat dari daging ikan cincang dan digulung di dalam rumput laut, memberikan cita rasa khas pada dagingnya.
Image credit: Promo_Link | Canva Pro
Ingat dengan shiroebi atau udang putih sebagai makanan yang wajib kamu coba di Toyama? Ternyata, tidak hanya dijadikan tempura atau sashimi saja, shiroebi juga dapat diolah menjadi senbei. Senbei sendiri merupakan kerupuk beras khas Jepang. Udang putih khas Toyama ini akan dihaluskan dan dicampur ke dalam adonan senbei sebelum dipanggang. Rasanya gurih dengan tekstur renyah, cocok dijadikan oleh-oleh sekaligus kudapan.
Baca juga: 8 Kari Jepang Terbaik di Tokyo Dan Tempat Menyantapnya
Toyama sebagai sebuah daerah di Honshu yang dilimpahi kekayaan alam, budaya, dan sejarah memang tidak akan salah jika dijadikan destinasi wisatamu selanjutnya. Tidak hanya aktivitasnya yang beragam, ketika perjalananmu di Toyama berakhir, kamu pun bisa membawa serta sebagian kecil prefektur tersebut melalui oleh-oleh khas. Bagaimana? Apakah artikel ini sudah bisa membuatmu mengerti alasan mengapa Toyama dinobatkan sebagai tempat yang wajib dikunjungi di 2025 oleh New York Times?
Cover image credit: Sean Pavone | Canva Pro
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
Pernah kebayang gak bisa ngapain aja di Svalbard?
Menjelajahi Eropa Barat jadi lebih fleksibel pakai Eurail.
Siap meluncur di atas salju yang lembut!
Kini ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Darwin!
Baru pertama kali coba onsen di Jepang? Cek panduannya di sini!