Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Artikel ini diterjemahkan dari versi Bahasa Inggris ini. Read here for the English version.
Makau dikenal sebagai ‘Las Vegas-nya Asia’ dan hanya berjarak 62 km dari kota metropolitan Hong Kong. Dapat diakses secara mudah dengan penerbangan, feri (dari berbagai lokasi, yang paling umum adalah dari Hong Kong) dan transportasi darat (biasanya melalui perbatasan Zhuhai di Daratan China), Makau adalah destinasi wisata yang luar biasa. Makau merupakan perpaduan dari beragam budaya, pemandangan yang indah, dan kuliner lezat yang memanjakan perut.
Kamu berencana untuk wisata ke Makau untuk pertama kali (atau hendak ke sana lagi) dan tidak yakin apa yang harus dilakukan di sana? Jangan khawatir! Berdasarkan pengalaman para traveler yang sudah ke Makau beberapa kali, berikut 17 hal yang tidak boleh kamu lewatkan di Makau!
Seperti halnya Vegas, ketika mendengar kata ‘Makau’, kamu pasti langsung membayangkan lampu-lampu yang menyilaukan dan memesona dari kasino-kasino. Jadi, pastikan kamu memulai petualanganmu dengan mengunjungi kasino!
Tidak perlu takut kalau kamu tidak tertarik berjudi – sebagian besar kasino di Makau tetap menarik untuk kamu kunjungi karena arsitektur dan interiornya yang menawan hati. Sebagai contoh, Grand Lisboa, Kasino Venesia, dan Galaxy yang menjadi daya tarik utama. Bahkan, Grand Lisboa menjadi ikon karena termasuk salah satu hotel tertua di Makau. Kamu akan menemukan turis-turis berfoto di sini, mungkin kamu pun juga akan tertarik untuk ber-selfie. Saat malam hari, kerlap-kerlip lampu kasino akan membuatmu mengerti mengapa para wisatawan gemar memandangi kasino.
Sebagian besar kasino utama di Makau berlokasi di hotel, sehingga tersedia layanan shuttle dari terminal feri (Outer Harbour dan Taipa) menuju hotel-hotel kasino; dan shuttle yang mengelilingi kasino-kasino tersebut. Jadi, manfaatkan shuttle ini untuk mengunjungi kasino-kasino yang indah dan bagi kamu yang merasa sedang lucky, cobalah untuk menguji keberuntunganmu. Hanya saja, ingat untuk berjudi secara bertanggung jawab dan menyisihkan uang untuk pulang!
Tidak usah jauh-jauh ke Eropa, ada ‘Venesia’ mini di ‘Venetian Hotel & Casino’ di Makau. Di pusat perbelanjaan dalam hotel tersebut, ada jalan-jalan kecil ‘berbatu’ yang indah, langit-langit yang dilukis bak langit sore, dan bangunan bernuansa zaman ‘Renaissance’. Tak lupa, sebuah kanal plus wahana gondola, lengkap dengan pendayung perahu yang bersenandung, siap menghiburmu!
Tempat itu sendiri juga bukan mal berukuran kecil. Venetian Hotel & Casino adalah surga belanja super besar yang terdiri dari berbagai toko bermerek, hingga restoran mewah. Mulai dari kedai camilan hingga pengalaman makan istimewa (fine dining), dari brand pakaian kasual hingga high-end fashion brand – semua ada di sini! Kamu bisa menghabiskan berjam-jam di sini tanpa membeli apapun dan tetap merasa enjoy!
Saking besarnya mal ini, kamu bisa tersesat, lho. Maka dari itu, penting bagimu memperhatikan peta panduan yang tersedia di berbagai sudut mal dan abadikan kenanganmu dalam foto-foto. Tempat ini sangat-sangat mirip dengan Venesia asli, bisa jadi teman-temanmu akan berpikir kalau kamu sedang berada di Eropa! Wisata ke Makau kamu dijamin mengesankan.
Tanpa perlu berpanjang lebar, kota dengan kasino sering dikenal sebagai kota hiburan. Makau tentu pantas menyandang julukan ‘Las Vegas-nya Asia’ karena kerap menampilkan beberapa pertunjukan luar biasa, yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di Vegas!
Dari konser, pertunjukan tari, sulap, hingga opera; hari-harimu saat wisata ke Makau akan diisi dengan berbagai jenis pertunjukan yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kota. Sebagai contoh, pertunjukan cahaya yang mengagumkan, yang bisa kamu tonton di serambi Galaxy Hotel.
Senado Square barangkali adalah ruang publik paling terkenal di Makau. Tempat ini dipenuhi oleh toko-toko, situs kuno, restoran, serta berbagai vendor makanan ringan dan suvenir. Jalan-jalan di dalam Senado Square memang agak sempit dan jalurnya cenderung seperti labirin, tetapi masih mudah untuk dipahami, kok. Kamu bisa berbelanja, mampir dan mencicipi daging kering di berbagai toko, berlama-lama di kafe dan memandangi suasana, dan aktivitas-aktivitas lainnya sesuai kreativitasmu.
Lapangan utama juga didekorasi sesuai dengan festival yang sedang terjadi, dan tentunya menjadi spot yang instagrammable banget. Kedai-kedai makanan membanggakan menu yang mereka sajikan, dengan sebagian di antaranya merupakan resep turun temurun, bahkan lebih dari satu dekade atau abad!
Masih di kawasan Senado Square, jangan sampai melewatkan bangunan bersejarah paling terkenal di Makau: Ruins of St. Paul. Tempat ini adalah situs warisan dunia yang dikunjungi ratusan, atau bahkan ribuan pengunjung setiap hari! Memang agak sulit untuk mendapatkan tempat bagus untuk berfoto karena ramainya pengunjung, tapi pemandangannya worthy, kok.
Bangunan Ruins of St. Paul menghadap persis ke Senado Square dan ketika kamu berdiri tepat di puncak – di depan reruntuhan, kamu bisa memandang ke sekeliling taman yang padat. Cobalah menjajaki sudut-sudut Ruins of St. Paul untuk mendapatkan angle foto yang terbaik.
Saat berada di sana, kamu harus mendaki ke puncak Mount Fortress (situs warisan dunia lain yang dengan sendirinya merupakan aktivitas yang tak kalah menarik) yang terletak tepat di samping reruntuhan. Ini merupakan bagian penting dari sejarah Makau dan menampung banyak artefak (contoh: meriam) dari tahun 1600-an!
Selain Ruins of St. Paul dan Mount Fortress, ada juga sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa Ne Zha, tepat di belakang Ruins. Bagaikan peribahasa ‘sekali menyelam, dua tiga pulau terlampaui’, nih!
Menelusuri jejak sejarah Makau harus dituntaskan dengan mengunjungi Benteng Guia. Situs world-heritage ini terdiri dari kapel, benteng tua, dan mercusuar yang ikonik. Dibangun pada tahun 1600-an, arsitektur Benteng Guia dipengaruhi oleh gaya arsitektur Portugis, seperti juga bangunan-bangunan tua lainnya di Makau. Berada di Bukit Guia, benteng ini berdiri kokoh di titik tertinggi Semenanjung Makau, sehingga kamu bisa puas memandangi Makau beserta hiruk-pikuk aktivitas wisatawan dari sini. Jangan lupa untuk melihat-lihat mural di dalam kapel, yang menceritakan latar belakang perpaduan budaya Barat dan Asia Timur. Keren!
Masih punya banyak waktu wisata ke Makau? Tambahkan Kuil A-Ma dalam daftar kunjungmu! Kuil yang dibangun pada akhir tahun 1400-an ini merupakan kuil Tao tertua di Makau. Sebagai kota pelabuhan, wajar jika masyarakat Makau sangat menghormati Matzu, dewi pelindung pelaut dan nelayan, hingga mendirikan kuil khusus ini. Konon, Makau mendapatkan namanya karena para pelaut Portugis salah mendengar nama ‘Matzu’ dari penduduk setempat dan mengira bahwa itulah nama kota tersebut. Ada beberapa paviliun yang pastinya instagrammable, dan dikarenakan Kuil A-Ma terletak tak jauh dari jalan yang sibuk, kamu bisa singgah sejenak untuk menyerap kedamaian di sini. Hitung-hitung sekalian memohon keamanan dalam perjalanan pulang ke Hong Kong (kalau kamu menggunakan feri), ya kan?
Rumah Mandarin menggambarkan kisah yang menghubungkan Makau modern dengan masa lampau yang sarat nilai-nilai kesederhanaan. Dulunya rumah ini dimiliki oleh keluarga seorang reformis dan cendekiawan, Zheng Guanying. Saat ini, Casa Do Mandarim menjadi museum gratis yang memamerkan sejarah Makau.
Kamu akan terkagum-kagum melihat betapa bangunan tua tersebut masih terawat dengan baik. Interior dan perkakas di dalam bangunan dipertahankan sebagaimana aslinya, sehingga pengunjung dapat membayangkan bagaimana kehidupan masyarakat asli Makau pada masa lampau. Pokoknya, Casa Do Mandarim ini recommended banget buat kamu yang gemar wisata sejarah dan budaya, serta ingin ‘kabur’ dari keramaian Makau. Jangan lewatkan tempat ini dalam itinerary wisata ke Makau kamu, ya!
Meskipun relatif kecil, Makau punya banyak monumen atau taman yang menyimpan sejarah panjang. Setelah sukses mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang sudah disebutkan di atas, lanjutkan petualanganmu dengan singgah di beberapa titik seperti: Dom Pedro V Theatre, St. Lawrence’s Church, Casa Garden, Moorish Barracks, dan masih banyak lagi!
Salah satu tantangan Makau dalam menjadi destinasi wisata adalah, lokasinya yang dekat dengan Hong Kong. Banyak wisatawan yang merasa Hong Kong punya lebih banyak atraksi wisata, padahal Makau juga menyajikan beragam kesenangan untuk kamu. Misalnya, kebanyakan wisatawan mencari Panda di Ocean Park, Hong Kong. Sementara di Makau, kamu bisa melihat panda di Seac Pai Van Park – yang bukan hanya kebun binatang biasa, tapi juga memberikan pengetahuan tentang konservasi alam.
Ada puluhan hewan darat dan laut yang bisa kamu temukan di sini, tetapi daya tarik utamanya adalah paviliun yang menampung dua panda raksasa. Kamu boleh ‘menonton’ kelucuan panda selama maksimal satu jam (tentu saja kamu dilarang mengambil gambar dengan flash), dan durasi ini berlalu dengan cepat saat kamu terhibur oleh tingkah mereka yang aneh-aneh. Ingat untuk membawa jaket, ya. Arena ini dibuat menyerupai habitat ideal untuk panda, sehingga udaranya lumayan dingin.
Wisata ke Makau dengan gengmu, boleh mampir ke Fisherman’s Wharf untuk berbelanja atau sekadar makan siang. Atau, kalau kamu ke Makau dengan sepupu atau keponakanmu yang masih anak-anak, ada juga theme park di Fisherman’s Wharf yang pasti akan menghibur mereka. Terletak persis di tepi laut, kamu bisa menyantap hidangan yang lezat sambil menikmati pemandangan yang memukau. Fisherman’s Wharf juga merupakan pusat hotel bintang lima, dan terdapat beberapa replika bangunan terkenal dunia seperti Roman Coliseum. Boleh banget dikunjungi untuk menutup wisata ke Makau kamu.
Terlepas dari bagaimana kamu tiba di Makau, baik itu dengan pesawat, feri atau apapun, Macau Tower setinggi 338 meter pasti menarik perhatianmu pertama kali. Di Macau Tower, kamu bisa melakukan bungee jumping atau melompat dari ketinggian 200 meter. Kedengarannya mengerikan, tetapi jika kamu pemberani, ini akan jadi pengalaman tak terlupakan seumur hidup! Selebriti Korea seperti Song Jihyo dari Running Man, Apink’s Jung Eunji (a.k.a bae) dan Lee Dong Wook telah melakukannya di sini. Kalau kamu tidak terlalu berani untuk bungee jumping, mungkin kamu bisa mencoba berjalan-jalan di platform sempit di ‘teras’ lantai tertinggi Macau Tower. Memandangi bangunan super kecil jauh di bawah sana pasti membuat bulu kudukmu berdiri. Seram, tapi seru abis!
Sekarang kamu sudah semakin yakin bahwa Makau adalah gudangnya kisah sejarah. Tentu saja, mengunjungi museum-museum bertema di Makau tidak boleh kamu lewatkan. Cobalah menyambangi Maritime Museum yang hanya dimiliki oleh sekian kota pelabuhan di dunia; beberapa Sacred Art Museum yang mengusung kisah tentang pengaruh agama dan budaya dari Portugis; Taipa Houses Museum di Taipa Village yang terdiri dari rumah-rumah kuno berisi artefak dari zaman kolonial; Grand Prix Museum; dan Wine Museum. Untuk yang dua terakhir, kamu bisa menebak isi museum dari namanya, dong?
Makau adalah sebuah kota yang unik karena berhasil menyeimbangkan antara infrastruktur modern dan ruang publik alami untuk masyarakat yang ingin beristirahat dari kesibukan. Sesekali duduk-duduk di taman kota sambil memandangi pepohonan atau menonton warga melakukan ‘taichi’ tidak ada salahnya. Kamu bisa mengunjungi Sun Yat Set Park atau Camoes Garden yang juga dihiasi monumen tokoh sejarah. Burung-burung gemar singgah di taman-taman ini, sehingga dijamin refreshing-mu akan semakin maksimal!
Apalah arti sebuah kota pelabuhan tanpa pantai yang indah?
Pantai Hac Sa adalah pantai alami terbesar di Makau dan kerap ramai oleh turis pada musim panas. ‘Hac Sa’ berarti pasir hitam dalam bahasa Kanton, tetapi sayangnya pantai ini sudah sedikit terkikis sehingga pemerintah Makau harus ‘menambal’ pantai ini dengan pasir kuning. Namun begitu, pantai ini tetap memukau, kok. Menanti matahari terbenam sambil berleha-leha pastilah sempurna untuk menutup perjalanan wisata ke Makau kamu hari itu.
Saat senja menjelang dan Makau mulai dihiasi kerlap-kerlip lampu kasino atau pusat perbelanjaan, kamu yang hobi fotografi tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menambah post di feeds Instagram-mu. Wynn Hotel yang megah, lengkap dengan pertunjukan air mancurnya yang menawan; Kun Iam Statue di sudut pelabuhan dekat Macau Science Center yang cantik dan magis; barulah dua dari sekian banyak objek fotografi yang menarik.
Ada anggapan bahwa cara terbaik untuk memahami suatu budaya adalah melalui makanan, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk mengenal Makau dari makanannya – terutama di Taipa Village. Di sini, kamu bisa menemukan kuliner khas Makau yang lezat DAN otentik. Misalnya, ‘egg tart’ ala Portugis, ‘pork bun’, es krim durian, dan kudapan Cina dari zaman bahela. Berdesak-desakan dan mengantre bersama wisatawan dari berbagai negara tentu menambah keseruan perburuan kuliner ini.
Baca Juga: 24 Aktivitas Seru di Tokyo untuk Kunjungan Pertamamu
Masih berpikir bahwa Makau ‘kekurangan’ atraksi wisata? Buktikan sendiri kalau anggapan tersebut salah, dan menginaplah beberapa hari untuk menemukan berbagai permata tersembunyi kala wisata ke Makau!
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
Sepanjang hari berada di penginapan ini serasa berada di nirwana
Bayar sekali, bisa keliling Kuala Lumpur sepuasnya tanpa batas!
Bali is known for more than just beaches and resorts—it’s a paradise for food lovers. The island's vibrant street food culture offers flavors that reflect Bali's traditions and creativity. Wandering the bustling streets, you'll encount...
Yang mengaku pencinta wisata alam, wajib datang ke Zhangjiajie
Medan, ibu kota Sumatera Utara, adalah kota yang penuh warna dan menjadi tempat pertemuan berbagai budaya dan masakan. Dari hidangan Melayu tradisional hingga pengaruh Tionghoa dan India, lanskap kuliner di Medan sangat kaya dan beragam. Berbicara t...