6 Tradisi Hari Raya Galungan di Bali, yang Bisa Kamu Saksikan

Bali, yang dikenal dengan julukan Pulau Dewata, senantiasa memukau para pelancong, baik dari mancanegara maupun domestik, melalui kekayaan tradisi dan spiritualitasnya. Salah satu daya tarik utama yang tak pernah lekang adalah upacara-upacara keagamaan yang sakral serta arak-arakan budaya yang penuh warna dan makna. Ritual-ritual yang khusyuk dan perayaan yang meriah ini tidak hanya menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali, tetapi juga menawarkan pengalaman visual dan spiritual yang mendalam bagi para wisatawan yang menyaksikannya. Keunikan dan keindahan tradisi inilah yang menjadikan Bali sebagai destinasi yang tak pernah перестает memikat hati.

Baca juga : 8 Tempat Wisata Di Denpasar, Kawasan Di Bali Yang Diremehkan

Salah satu momen sakral dalam kalender keagamaan Bali yang menarik untuk disaksikan adalah Hari Raya Galungan, yang akan dirayakan pada tanggal 23 April tahun 2025 ini. Dalam perayaan yang penuh makna ini, berbagai tradisi unik dijalankan oleh masyarakat Bali, mulai dari pemasangan penjor yang megah di depan setiap rumah, persembahyangan di pura-pura, hingga prosesi adat yang khidmat. Keunikan dan kekayaan tradisi inilah yang memberikan kesempatan istimewa bagi para wisatawan untuk menyaksikan langsung warisan budaya Bali yang otentik dan mendalam. Berikut 6 tradisi yang Hari Raya Galungan di Bali.

1.Ngelawang barong, tradisi mengarak barong

Image credit : Canva Pro

Tradisi ngelawang berasal dari kata lawang yang berarti pintu. Tradisi ini dilakukan dengan mengarak barong bangkal dari pintu ke pintu rumah warga banjar atau desa, seperti dikutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sembari berkeliling kampung, arakan barong bangkal tersebut diiringi dengan gamelan. Umat Hindu menggunakan barong bangkal yang berwujud babi besar dengan muka menyeramkan, lantaran secara mitologi diyakini memiliki kekuatan magis. Jumlah penari para tradisi ngelawang barong adalah dua orang, di mana satu penari memegang kepala barong dan lainnya memainkan ekor. Tradisi ngelawang barong ini bertujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu ketenangan desa, sehingga masyarakat aman terlindungi.

2. Mapeed, berjalan menjunjung keben bambu

Image credit : Canva Pro

Tradisi ini dilakukan umat Hindu dengan berjalan beriringan sembari menjunjung keben bambu atau tempat sesajen dalam rangkaian sembahyang di Hari Raya Galungan, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id. Umat Hindu menggelar mapeed menuju pura di desa setempat. Biasanya, sesajen yang dipersiapkan warga berupa buah, bunga, dan hiasan janur. Selain ibadah, barisan umat Hindu yang menuju pura untuk sembahyang di Hari Raya Galungan itu menjadi daya tarik wisata Bali.

3.Ngejot, berbagi makanan ke tetangga

Image credit : Canva Pro

Tradisi Galungan selanjutnya adala ngejot, atau berbagi makanan kepada tetangga baik sesama umat Hindu maupun non-Hindu. Tradisi ngejot biasanya dilakukan sebelum Hari Raya Galungan hingga hari H. Tradisi ini sebagai wujud toleransi antar umat beragama di Bali.

4.Memasang penjor, sebagai simbol kemenangan

Image credit : Canva Pro

Menjelang Hari Raya Galungan, umat Hindu memasang penjor di berbagai tempat. Bagi umat Hindu, penjor merupakan simbol kemenangan dan kemakmuran, serta sebagai wujud rasa syukur dan persembahan kepada bhatara, sesuai dengan makna Hari Raya Galungan.

Penjor merupakan simbol gunung yang dianggap suci tempat Sang Hyang Widhi dan simbol kekuatan Sang Hyang Brahma, seperti dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Buleleng. Penjor pada umumnya terbuat dari sebatang bambu yang ujungnya dibuat melengkung. Sebatang bambu tersebut dihiasi dengan daun kelapa (janur) dan dilengkapi dengan berbagai hasil pertanian, seperti umbi-umbian (pala bungkah), buah-buahan (pala gantung), dan biji-bijian (palawija), dan sebagainya. Umat Hindu juga melengkapi penjor dengan sesajen. Pemasangan penjor dilaksanakan pada Hari Penampahan atau sehari sebelum Hari Raya Galungan, setelah pukul 12.00 siang.

5.Makanan khas Galungan, tape ketan khusus galungan

Image credit : Canva Pro

Seperti hari raya pada umumnya, ada sejumlah makanan khas yang dimasak untuk menyambut Hari Raya Galungan. Umat Hindu biasanya memasak tape ketan atau disebut sebagai tape Galungan. Proses pembuatannya sudah dilakukan saat Hari Penyekeban, atau tiga hari sebelum Hari Raya Galungan. Kemudian, pada Hari Penampahan, atau sehari sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu biasanya memotong hewan babi. Umat Hindu juga mempersiapkan dodol yang biasanya digunakan untuk melengkapi sesajen pada saat sembahyang di pura.

6. Mekotek, menyusun kayu dan berjingkrak diiringi gamelan

Image credit : Pariwisata Indonesia | Official Website

Mekotek adalah tradisi yang dilestarikan umat Hindu di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Tradisi ini dilakukan oleh berbagai kelompok warga dengan cara menggabungkan kayu hingga membentuk kerucut

Selanjutnya, warga yang ikut dalam tradisi mekotek ini akan berputar dan berjingkrak diiringi musik gamelan. Nama mekotek diambil dari bunyi kayu yang beradu satu sama lain sehingga menimbulkan bunyi tek tek. Mekotek merupakan adat turun temurun yang terus diletarikan hingga saat ini. Tujuan mekotek adalah upaya tolak bala yang pernah menimpa desa puluhan tahun lalu.

Baca juga : 10 Pantai Terbaik di Asia Tahun Ini Menurut TripAdvisor Travelers' Choice Awards

Keenam tradisi ini hanyalah sebagian kecil dari kekayaan perayaan Hari Raya Galungan di Bali. Keunikan dan keindahan setiap tradisi mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali yang harmonis dengan alam, leluhur, dan sesama. Menyaksikan langsung perayaan Galungan memberikan pengalaman spiritual dan budaya yang mendalam bagi siapa pun yang berkesempatan mengalaminya. Jadi, jika Anda berencana mengunjungi Bali pada bulan April 2025, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kemeriahan dan kesakralan Hari Raya Galungan.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Nisa

Love to share the small things that make life interesting. Come with me on a journey where curiosity takes the lead, and each story invites you to see the world in a new way.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru