Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Selama bulan Ramadan, umat Muslim memiliki kesempatan emas untuk meningkatkan keimanan melalui berbagai kegiatan positif. Salah satu cara yang menarik dan bermanfaat adalah dengan melakukan wisata religi. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam, baik di dalam maupun luar negeri, dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah Islam dan peradabannya.
Baca juga : Jelajahi Wisata Jakarta Di Bangunan Tua Yang Eksotis dan Berkesan
Tak perlu jauh-jauh ke luar kota, kamu bisa wisata religi di Jakarta. Mulai dari masjid yang menjadi saksi kemerdekaan Indonesia, hingga masjid dengan arsitektur unik. Berikut tujuh tempat wisata religi di Jakarta.
Image credit : Jayadi Proyanto | Canva Pro
Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Indonesia dan Asia, merupakan sebuah mahakarya arsitektur yang megah, berdiri kokoh di jantung ibu kota Jakarta. Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini adalah simbol kemerdekaan, persatuan, dan toleransi bangsa Indonesia.
Gagasan pembangunan Masjid Istiqlal pertama kali dicetuskan oleh Menteri Agama pertama Indonesia, KH. Wahid Hasyim, dan Anwar Tjokroaminoto pada tahun 1950-an. Kemudian, Presiden Soekarno menyambut baik gagasan ini dan terlibat langsung dalam proses perencanaan dan pengawasan pembangunan. Pada tahun 1955, sayembara desain masjid diadakan, dan arsitek Friedrich Silaban terpilih sebagai pemenang dengan desainnya yang unik dan modern.
Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Soekarno. Namun proses pembangunan memakan waktu yang cukup lama, sekitar 17 tahun, karena berbagai kendala teknis dan politik. Masjid Istiqlal akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978.
Arsitektur Masjid Istiqlal mencerminkan perpaduan gaya modern dan tradisional, dengan sentuhan seni Islam klasik. Kubah besar berdiameter 45 meter melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, 1945. Menara tunggal setinggi 96 meter melambangkan Asmaul Husna, nama-nama indah Allah. Letak Masjid Istiqlal yang berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta merupakan simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Lokasi: Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat
Image credit : Masjid Agung Sunda Kelapa | Official Website
Warga yang biasa melintas di Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat tentu sudah familiar dengan Masjid Agung Sunda Kelapa. Selain dikenal megah, masjid yang dibangun sejak 1967, tepatnya pada era Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin ini juga memiliki sejarah dan konsep bangunan sangat unik. Ide pembangunan tempat ibadah ini dimulai pada 1950 saat warga Muslim di Menteng ingin membangun masjid secara swadaya di atas lahan seluas 9.920 meter persegi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Pembangunan masjid ini diharapkan dapat menjadi tempat warga sekitar melaksanakan ibadah salat, maupun mengikuti kajian-kajian yang diselenggarakan di dalamnya. Tak hanya itu, Masjid Agung Sunda Kelapa juga terbilang memiliki arsitektur yang unik, di mana tidak berkubah dan atapnya berbentuk perahu. Masjid ini juga memiliki desain interior dan eksterior yang indah. Desain kubah tersebut memiliki filosofi bahwa Masjid Agung Sunda Kelapa seperti pelabuhan bagi manusia-manusia yang tengah melakukan perjalanan menuju ke tujuan akhir menghadap Allah SWT. Biasanya dalam perjalanan mereka akan kehabisan logistik dan berlabuh.
Lokasi: Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat
Image credit : Masjid Cut Meutia | Official Website
Berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter persegi, Masjid Cut Meutia mampu menampung sekitar 3.000 orang jemaah. Keunikan Masjid Cut Meutia adalah bangunan arsitekturnya yang masih dipertahankan hingga sekarang.
Berdiri sejak masa kolonial, bangunan masjid dihiasi dengan seni kaligrafi Islam. Sebelum menjadi masjid, bangunan ini pernah menjadi gedung pemerintahan Belanda, kantor pos Belanda, kantor jawatan kereta api Belanda, dan kantor angkatan laut Jepang.
Di masa setelah kemerdekaan, bangunan yang berada di Jalan Cut Mutiah, Menteng, Jakarta Pusat ini pernah menjadi kantor urusan perumahan, kantor urusan agama, hingga Sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Karena sejarahnya yang panjang, tak mengherankan jik masjid ini juga ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Jakarta.
Lokasi: Jl. Taman Cut Mutiah No.1 10, RT.10/RW.5, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat
Image credit : Masjid Al-Alam Marunda | Dokumentasi Tripzilla
Masjid Al-Alam Marunda ini dikenal juga sebagai Masjid Si Pitung karena masjid satu ini sangat lekat dengan sosok pahlawan Betawi, Si Pitung. Meski erat kaitannya dengan Pitung, namun masjid ini tidak dibangun oleh Pitung atau keluarganya. Masjid ini justru menjadi saksi sejarah masa kecil Si Pitung.
Dibangun pada tahun 1600-an, Masjid ini terletak di tepi Pantai Marunda, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Arsitektur masjid ini terinspirasi dari berbagai budaya. Budaya Jawa yang terlihat dari kubah masjid berbentuk joglo, yang terlihat mirip-mirip dengan Masjid yang ada di Demak di Jawa Tengah, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Budaya eropa dengan ciri khas empat pilar bulat, seperti kaki bidak catur. Budaya Betawi yang terlihat dari ornamen pagar di serambi masjid. Sejak 1975, Masjid yang pernah didatangi oleh Wakil Presiden ke-3 Adam Malik ini, telah dinyatakan sebagai cagar budaya.
Lokasi: Jl. Marunda RT.09 / RW.01, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara
Image credit : Masjid Al-Alam Cilincing | Dokumentasi Tripzilla
Masjid Jami Al-Alam Cilincing tidak terlalu besar. Namun sejarah dan keunikan tak lekang zaman. Hingga kini, masyarakat terus melestarikan masjid yang berada di tepi Pantai Marunda, Cilincing, Jawa Utara ini.
Tak ada yang tahu pasti siapa yang mendirikan Masjid Jami Al-Alam ini. Konon, masjid ini sudah berdiri sejak Abad ke-17. Masjid yang sudah berusia ratusan tahun ini menjadi saksi bisu sejarah panjang perjalanan umat Islam di tanah Betawi. Konon masjid ini dibangun dalam waktu satu malam, sehingga orang-orang sekitar menyebutnya masjid ini dari alam dan sampai saat ini diberi nama Masjid Al-Alam.
Masuk ke area dalam Masjid Jami Al-Alam Cilincing ini, terdapat pilar yang menyangga masjid ini. Pilar itu berjumlah empat, dengan desain khas Jawa dengan dominasi kayu sebagai interiornya. Di masjid ini juga terdapat wasiat dari Sunan Gunung Jati yang tertulis dalam aksara jawa bertuliskan “Aku titipkan masjid dan fakir miskin” yang dapat diartikan bahwa Sunan Gunung Jati yang membangun masjid ini, menitipkan masjid tersebut kepada masyarakat setempat untuk dijadikan tempat ibadah dan juga tempat beramal bagi fakir miskin. Dengan adanya wasiat tersebut menjadikan masjid ini selalu ramai dikunjungi dan juga terdapat berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Lokasi: RW 2, Cilincing, Jakarta Utara
Image credit : Jakarta Islamic Center | Dokumentasi Tripzilla
Jakarta Islamic Center merupakan tempat yang enggak hanya mengajak kamu untuk berwisata religi, tetapi juga wisata edukasi untuk menambah pengetahuanmu tentang sejarah Islam.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta yang berada di Kramat Tunggak, Jakarta Utara ini merupakan karya dari Ahmad Noe'man, arsitek yang juga mendesain Masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah. Selain beribadah, kamu juga bisa mengikuti berbagai seminar, kajian, dan program pemberdayaan di sana.
Lokasi: Jl. Kramat Jaya Raya No.1, RT.6/RW.1, Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara
Image credit : Masjid Ramlie Mustofa | Dokumentasi Tripzilla
Mungkin masjid ini belum memiliki sejarah yang panjang seperti masjid-masjid lain di Jakarta. Masjid ini baru diresmikan pada 2016 lalu. Masjid Ramlie Musofa didirikan oleh seorang mualaf keturunan Tionghoa yang berasal dari Aceh bernama H. Ramli Rasidin.
Keunikan masjid ini adalah bangunannya yang terinspirasi dari salah satu bangunan ikonik India, yaitu Taj Mahal. Hal itu bisa kamu temukan di bangunannya yang didominasi dengan warna putih bersih.
Warna putih yang mendominasi Masjid Ramlie Musofa merupakan lambang cinta H. Ramli Rasidin, pada Allah SWT dan Islam. Bangunannya dihias pilar berukuran besar dan tinggi, serta kaligrafi Al-Quran yang dipahat dengan memadukan tiga bahasa di dindingnya, yaitu bahasa Indonesia, Arab, dan Mandarin.
Masjid Ramlie Mustofa dibangun dengan megah di seberang Danau Sunter, Jakarta Utara. Karena masjid ini didirikan di tengah pemukiman yang sebagian besar beragama non islam, maka masjid ini memiliki tradisi adzan yang berbeda. Di masjid ini, adzan tidak dikumandangkan dengan lantang dengan pengeras suara. Hal ini untuk menunjukkan sikap toleransi antar umat beragama.
Lokasi: Blok I / 10, Jl. Danau Sunter Utara Raya Selatan No.12C - 14A, RT.13/RW.16, Sunter Agung, Jakarta Utara
Image credit : Masjid Perahu Baiturrahman | Official Website Backpacker Jakarta
Masjid Agung Al-Munada Darussalam Baiturrahman atau Masjid Perahu Baiturrahman terletak di Jalan Raya Casablanca, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Didirikan pada tahun 1960-an oleh KH Abdurrahman Masum, perahu di masjid ini digunakan sebagai tempat berwudhu umat Islam sebelum melakukan ibadah sholat.
Menurut imam masjid, perahu ini melambangkan kisah Nabi Nuh dan sebagai pembelajaran untuk mengajak umat Islam beribadah.
Masjid Perahu Baiturrahman juga memiliki beberapa keistimewaan, di mana terdapat Al-Quran raksasa berukuran 2x1 meter dengan ketebalan 30 cm. Selain itu, di bagian puncak masjid juga terdapat emas dengan berat 3 kg yang berjumlah 99, sesuai dengan Asmaul Husnah.
Lokasi: Jl. Raya Casablanca No.38, RT.3/RW.5, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan
Baca juga : 9 Kafe dan Restoran Ala Belanda di Jakarta dengan Nuansa Klasik
Wisata religi keliling masjid bersejarah di Jakarta adalah cara yang luar biasa untuk memperdalam pemahaman tentang ilmu agama Islam dan sejarahnya di Indonesia. Setiap masjid memiliki cerita dan keunikan arsitektur yang mencerminkan kekayaan budaya Islam Nusantara. Dengan mengunjungi masjid-masjid ini, kita tidak hanya beribadah, tetapi juga belajar tentang tokoh-tokoh penting, peristiwa bersejarah, dan nilai-nilai luhur yang membentuk identitas Muslim Indonesia. Jadi, mari jadikan liburan ini sebagai kesempatan untuk memperkaya spiritualitas dan pengetahuan agama dengan menjelajahi keindahan masjid-masjid bersejarah di Jakarta!
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Bersiap Menjelajahi Gemerlap Kehidupan Malam Tokyo
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
Destinasi Gaya Hidup Terbaru di Singapura Hadir Pertengahan 2025, Hadirkan Toko Flagship Eksklusif Asia, Kuliner Baru, dan Pengalaman Imersif Singapura selalu menjadi destinasi favorit bagi wisatawan Indonesia, baik untuk belanja, kuliner, maupun hi...
Tidak hanya makanannya yang lezat, pemandangannya juga menawan.
Memulai pagi dengan kaya toast dan kopi atau teh tarik yang nikmat!
Punya rencana travel solo ke Jepang? Jika iya, panduan lengkap ini bisa sangat membantu dalam merencanakan perjalanan kamu!
Rasakan keramaian dan kemeriahan budaya Bali ini!