10 Kesalahan Yang Biasa Dilakukan Turis Di Jepang

Bagi yang ingin liburan ke Jepang untuk pertama kalinya, riset dan persiapan bisa sangat melelahkan. Selain meneliti apa yang bisa dilihat dan dimakan, ada banyak hal tentang budaya dan infrastruktur perjalanan yang harus dipelajari juga. Wajar jika kemudian turis akan membuat beberapa kesalahan.

Namun mendidik diri sendiri sebanyak mungkin akan memaksimalkan kesenangan saat bepergian di Jepang. Kamu juga bisa meminimalkan kemungkinan mengganggu warga lokal. Berikut adalah 10 kesalahan yang dilakukan turis di Jepang dan cara menghindarinya.

1. Membawa Koper Besar ke Mana-mana

Kesalahan turis Di jepangImage credit: Pexels/Alex

Entah mengapa, kamu akan sering melihat turis di Jepang menyeret koper besar yang merepotkan. Bagi warga lokal, ini fenomena yang aneh. Soalnya, ada banyak tangga di mana-mana. Kecuali kamu senang melakukan angkat beban setiap kali pindah lokasi, membawa koper berat dan besar akan menjadi pengalaman buruk di momen liburan kamu.

Jepang memberikan solusi untuk masalah ini. Kamu bisa menyimpan koper di loker koin. Loker ini banyak tersedia di stasiun kereta api dan biasanya harganya kurang dari ¥1.000.

Saat berpindah kota, sebagian besar hotel menawarkan layanan untuk membantu mengirim barang bawaan kamu ke akomodasi berikutnya. Jadi kamu bis bepergian dengan ringan. Kamu bahkan dapat mengirim barang bawaan ke bandara dengan biaya tambahan.

2. Mengandalkan Wi-Fi Publik

Saat bepergian di Jepang, hal terakhir yang kamu inginkan adalah tidak memiliki akses internet. Meskipun beberapa negara memiliki Wi-Fi publik yang andal dan gratis hampir di mana-mana, sayangnya, Jepang tidak termasuk di antaranya.

Banyak tempat umum di kota-kota Jepang memang memiliki Wi-Fi, tetapi koneksinya tidak selalu bisa diandalkan. Saat menjelajahi daerah pedesaan, kamu akan kesulitan mendapatkan koneksi Wi-Fi yang layak. Turis akan lebih baik jika mendapatkan Wi-Fi saku atau kartu SIM. Kamu bisa mengaturnya secara daring terlebih dahulu dan mengirimkannya, atau membelinya di bandara. Biasanya sangat mudah untuk mengaturnya dan harganya terjangkau.

3. Belanja Berlebihan di Toko Serba Ada

Image credit: Pexels

Mesin penjual otomatis dan toko serba ada melambangkan kemudahan hidup di Jepang. Meskipun kamu bisa memanfaatkan tempat-tempat ini saat bepergian di Jepang, akan sangat mahal jika terus-menerus mengandalkannya.

Harga minuman dan makanan ringan cenderung lebih mahal di mesin penjual otomatis dan toko serba ada daripada di supermarket. Jadi kamu bisa menghemat sedikit uang dengan pergi ke supermarket. Karena supermarket cenderung lebih besar, kamu juga bisa memiliki lebih banyak pilihan makanan ringan dan minuman atau makanan siap saji.

4. Berkemas Dan Itinerary yang Berlebihan

Kita semua pernah mengalaminya: dalam kegembiraan kita untuk sebuah perjalanan, kita berkemas dan merencanakan terlalu banyak, melebih-lebihkan apa yang akan kita kenakan dan gunakan dan apa yang sebenarnya dapat kita capai dalam satu hari. Namun jika kamu benar-benar ingin menikmati perjalanan ke Jepang, jangan lakukan ini.

Sebagian besar hotel menawarkan layanan binatu. Jika akomodasi kamu tidak menyediakannya, kemungkinan besar akan ada layanan binatu koin di dekatnya. Jadi, tidak perlu mengemas pakaian yang berbeda untuk setiap hari.

Saat merencanakan rencana perjalanan, pastikan juga untuk menjadwalkan waktu istirahat. Jangan melelahkan diri dengan menghabiskan hari dengan berjalan-jalan. Beristirahatlah, kamu pasti membutuhkannya. Jalani semuanya dengan sedikit lebih lambat, dan kamu akan mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan.

5. Berbicara Terlalu Keras

Kereta Jepang dikenal hampir senyap, bahkan saat penuh sesak dengan orang-orang pada jam-jam sibuk. Berbicara diperbolehkan, tetapi dianggap tidak sopan jika mengganggu suasana tenang dengan berbicara terlalu keras.

Hal yang sama berlaku di tempat-tempat tenang lainnya seperti museum, toko buku, dan beberapa kafe. Namun, bahkan saat suasana tenang, jangan ragu untuk mengobrol dengan teman-teman ke mana pun kamu pergi di Jepang. Gunakan "suara hati" untuk menghindari mengganggu orang-orang di sekitar kamu.

6. Memesan Tiket Shinkansen Terlalu Jauh Dari Hari Keberangkatan

Image credit: Pexels/Donald Tong

Satu shinkansen, atau kereta cepat, berangkat ke Kyoto dari stasiun Tokyo setiap 10 menit. Begitulah mayoritas frekuensi perjalanan mereka.

Meskipun rutenya lintas negara, menaiki shinkansen lebih mirip menaiki kereta lokal daripada pesawat terbang. Selain membeli tiket, hampir tidak ada protokol yang diperlukan untuk menaikinya. Kamu cukup pergi ke stasiun, mengambil tiket dari mesin dan naik Shinkansen berikutnya yang berangkat.

Begitulah cara kerjanya sebagian besar waktu, meski ada beberapa pengecualian. Selama waktu puncak perjalanan liburan di Tahun Baru dan pertengahan Agustus, rute Shinkansen tercepat telah menjadi hanya reservasi. Itu berarti turis harus memesan tiket mereka terlebih dahulu. Namun, bahkan selama periode ini, memesan tiket beberapa hari hingga seminggu sebelumnya seharusnya sudah cukup.

7. Membawa Terlalu Banyak Perlengkapan Mandi

Kamu akan memiliki hampir semua yang kamu butuhkan (bahkan mungkin lebih baik) di Jepang. Mungkin hal yang wajar membawa wadah kecil berisi produk perawatan kulit dan rambut favorit kamu saat bepergian ke Jepang.

Faktanya, sebagian besar hotel, hostel, dan ryokan (penginapan tradisional Jepang) akan menyediakan sampo, kondisioner, sabun mandi, produk perawatan kulit, dan pisau cukur sekali pakai yang kamu butuhkan. Bahkan mereka juga menyediakan piyama dan sandal.

Soal popok bayi atau popok dewasa juga sama. Ada banyak informasi yang salah tentang popok di Jepang. Turis tidak perlu mengemas seluruh koper berisi popok karena kamu bisa membeli popok di toko obat mana pun.

Jika ada sesuatu yang tidak disediakan oleh akomodasi, kamu juga bisa dapat membelinya di minimarket. Bahkan banyak minimarket yang menjual kaus dan pakaian dalam. Satu-satunya barang yang harus Anda bawa dari rumah adalah deodoran, karena deodoran Jepang tidak sekuat deodoran yang dijual di banyak negara lain.

8. Memberi Tip dan Tidak Memanggil Pelayan

Ada dua kebiasaan restoran yang umum di negara lain yang harus dihindari saat di Jepang: menunggu pelayan datang dan memberi tip.

Di Jepang, pelayan tidak menghampiri kamu jika tidak dipanggil. Jadi, buatlah kebiasaan untuk menarik perhatian pelayan dengan mengangkat tangan dan berteriak "Sumimasen" ("Permisi" atau "Maaf"). Dengan begitu, mereka bisa datang hanya saat kamu membutuhkan sesuatu.

Beberapa restoran dan izakaya memiliki tombol praktis yang dapat ditekan saat kamu ingin memanggil pelayan.

Selain itu, memberi tip tidak dilakukan di Jepang. Mencoba memberi tip kepada seseorang menempatkan mereka dalam posisi yang canggung. Sebaiknya kamu menyimpan uang ini untuk digunakan di tempat lain.

9. Tidak Siap Dengan Kondisi Cuaca

Merupakan hal yang pintar untuk mempersiapkan cuaca di tempat tujuan perjalanan, namun banyak turis terkejut dengan iklim Jepang. Saat tiba, banyak yang tampaknya tidak menyadari bahwa Juni adalah musim hujan dan bahwa panas dan lembapnya bulan-bulan musim panas mengubah Jepang menjadi sauna raksasa sepanjang musim panas.

Agar liburan kamu tidak berantakan, pastikan untuk meneliti cuaca di tempat-tempat tertentu yang akan dikunjungi dan bawa pakaian yang sesuai. Namun, tidak perlu panik jika kamu lupa membawa tabir surya atau payung: keduanya dapat dengan mudah ditemukan di sini.

10. Membeli Pakaian Baru

Dengan banyaknya toko Uniqlo dan beragam merek lokal lainnya untuk dipilih, tidak heran banyak turis memanfaatkan yen yang lemah untuk mengisi lemari pakaian mereka saat berada di Jepang. Namun, Jepang memiliki pasar barang bekas yang sangat besar sehingga akan menjadi kesalahan jika hanya membeli barang-barang baru.

Sebagian besar orang Jepang merawat pakaian mereka dengan baik, jadi toko barang bekas menyediakan barang-barang kesayangan dalam kondisi baik. Mereka bahkan menjual barang-barang desainer dengan harga yang jauh lebih murah dari harga aslinya. Toko-toko barang antik lokal juga merupakan tempat yang menyimpan banyak barang unik.

Baca juga: 11 Tempat Terbaik Untuk Melihat Sakura di Jepang, Keindahan Musim Semi Yang Memukau

Jadi, siapa di antara kamu yang pernah membuat kesalahan ini saat liburan di Jepang? Well, setidaknya setelah membaca tips ini, kamu bisa meminimalkan melakukan kesalahan pada liburan berikutnya.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Widya Astuti

Penulis di TripZilla

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru