Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Vietnam kini tengah menjadi primadona baru bagi wisatawan Indonesia. Bebas visa, biaya hidup yang terjangkau, dan wisata yang indah bikin saya juga ingin liburan ke Vietnam. Ada banyak kota menarik yang bisa dikunjungi di Vietnam seperti Hanoi, Ho Chi Minh, Danang, Dalat, Phu Quoc, hingga Sapa yang dikenal dengan salju di musim dingin.
Baca juga: 5 Restoran Halal di Ho Chi Minh City untuk Liburanmu
Dengan waktu 5 hari 4 malam saya memutuskan untuk berkeliling kota Ho Chi Minh atau Saigon dan Dalat. Pertimbangan dua kota ini karena saya berhasil mendapatkan tiket pesawat dengan harga murah menuju Ho Chi Minh. Lalu kota lain terdekat dari Ho Chi Minh adalah Dalat maka dengan waktu tersebut saya memilih untuk eksplor dua kota tersebut.
Setelah perjalanan dan melewati proses imigrasi yang ramai, akhirnya saya siap menikmati keramaian malam kota Ho Chi Minh. Dari Bandara Internasional Tân Sơn Nhất menuju pusat kota tepatnya District 1 bisa menggunakan bus kota dengan harga murah dan taksi online dengan harga yang lebih mahal.
District 1 merupakan kawasan favorit turis di Ho Chi Minh karena berada di pusat kota dan dekat dengan banyak wisata populer. Dengan pertimbangan tersebut saya juga memutuskan untuk bermalam di penginapan Airbnb yang berlokasi di Bui Vien Street, District 1 dan juga pusat wisata malam di Ho Chi Minh.
Airbnb ini telah mendapatkan banyak review bagus karena lokasinya yang sangat strategis, fasilitas lengkap, luas, dan murah. Dengan harga Rp 632 ribu dan berkapasitas 5 orang, Airbnb ini memiliki fasilitas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi lengkap dengan air hangat, ruang tengah yang luas lengkap dengan TV, dapur lengkap, area laundry lengkap dengan mesin cuci dan setrika, dan berbagai snack serta minuman gratis.
Baca juga: 12 Airbnb di Ho Chi Minh City Untuk Penginapan Liburanmu
Setelah check-in, saya lanjut berjalan kaki menikmati keramaian Bui Vien Street yang penuh dengan lampu dan bendera Vietnam. Ada banyak restoran dan bar dengan berbagai hiburan hadir di sini. Jika kamu mencari wisata malam di kota ini maka Bui Vien Street selalu masuk dalam daftar tersebut sehingga tak heran jika jalanan ini ramai dengan turis asing.
Setelah berjalan-jalan saya menemukan restoran Chef House Halal Food yang masih di kawasan Bui Vien Street untuk mengisi perut. Restoran ini telah bersertifikasi Halal dengan menu yang beragam mulai dari khas Vietnam, Timur Tengah, western, India, dan lainnya. Karena menunya yang sangat banyak dan menarik untuk dicoba maka saya memilih beberapa untuk sharing dengan teman-teman saya.
Untuk berkeliling kota Ho Chi Minh saya memutuskan untuk menyewa sepeda motor karena aksesnya lebih mudah dan lebih hemat dari segi biaya serta waktu. Dibandingkan penyewaan motor lainnya, saya menyewa motor di tempat ini yang lokasinya berada dekat restoran Chef House Halal Food. Untuk menyewa motor cukup meninggalkan SIM Indonesia sebagai jaminan. Saya mendapatkan harga 150.000 VND untuk 24 jam.
Sebelum keliling kota ini, saya sarapan banh mi Halal di Jamiul Islamiyah Mosque. Di masjid ada kuliner Halal mulai dari banh mi dan pho. Namun saat itu warung pho tutup sehingga saya memilih banh mi yang lezat dan mengenyangkan. Untuk harganya juga sangat murah dibandingkan banh mi di restoran.
Perut kenyang, saya mengunjungi Tan Dinh Church, gereja ikonik yang berwarna merah muda. Gereja paroki Katolik ini berada di District 3 yang ramai. Bangunan berwarna merah muda dan langit cerah berwarna biru muda adalah perpaduan sempurna. Jangan lupa untuk mengabadikan foto di depan gereja ini.
Baca juga: 12 Wisata Ho Chi Minh City Untuk Inspirasi Bikin Itinerary Liburan Ke Vietnam
Untuk menikmati kemegahan gereja ini juga bisa dilakukan dari rooftop kafe-kafe yang berada di seberangnya. Saya memilih kafe Cong Caphe yang populer dan memiliki banyak cabang di berbagai kota di Vietnam. Kafe Cong Caphe tepat berada di seberang Tan Dinh Church dan di lantai atas bagian rooftop selalu ramai untuk jadi spot berfoto. Menu yang wajib dipesan adalah coconut coffee yang segar!
Destinasi selanjutnya adalah destinasi bersejarah yakni Saigon Central Post Office. Bangunan berwarna kuning ini memiliki arsitektur lama yang megah. Di dalamnya ada kantor pos yang masih berfungsi dan kartu pos yang bisa kamu beli sebagai cinderamata. Terdapat pula berbagai stand yang menjual pernak-pernik seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, dompet, dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan oleh-oleh. Untuk harganya juga cukup murah dan punya banyak pilihan model serta warna.
Tepat di sebelah Saigon Central Post Office terdapat Ho Chi Minh City Book Street. Di sepanjang jalan ini penuh dengan buku dan komik dengan harga miring. Tak perlu khawatir karena selain buku berbahasa Vietnam mereka juga menjual buku berbahasa Inggris. Selain membeli buku, kamu juga dapat meminta para pelukis jalanan untuk melukismu yang banyak di sepanjang jalan.
Menjelang sore saya pergi ke Masjid Al Rahim untuk beribadah shalat. Ketika sampai saya cukup terkejut karena di papan masjid tertulis Masjid Al Rahim Malaysia - Indonesia. Masjidnya besar dan memiliki fasilitas lengkap dan nyaman. Ketika saya beribadah di sini banyak orang Indonesia yang juga datang untuk shalat.
Tak terasa perut mulai lapar jadi saya untuk pergi ke restoran Hjh Basiroh Hj Aly yang Halal. Restoran ini berada di kawasan Muslim dan kebanyakan merupakan restoran Malaysia. Ada banyak menu yang mereka tawarkan namun saya memesan semangkuk pho hangat, salah satu kuliner khas Vietnam dengan daging yang sangat lembut.
Perut kenyang, saya ingin mencari hidangan pencuci mulut yang segar. Lalu datanglah saya ke The Cafe Apartment, sebuah bangunan seperti apartemen yang berisi kafe dan restoran. Dari banyaknya tempat, saya memilih kafe OOPS! untuk menikmati segarnya bingsu rasa mangga dan kue coklat panas.
Masih satu area dengan The Cafe Apartment, saya juga menikmati ramainya Ho Chi Minh City Hall. Karena saya pergi saat libur Imlek atau Tet dalam bahasa Vietnam, maka tempat ini penuh dengan ornamen dan acara hiburan. Terlihat pula banyak warga lokal yang datang dengan keluarga menggunakan pakaian tradisional Vietnam.
Setelah seharian keliling kota Ho Chi Minh, saya kembali untuk mengembalikan motor karena saya akan bersiap untuk pergi ke kota selanjutnya yakni Dalat dengan bus yang sudah saya pesan secara online. Bus menuju kota Dalat merupakan sleeper bus Futa Bus dan saya memilih kelas ekonomi dengan 3 baris. Perjalanan tak terlalu lama sekitar 5 jam dan 3 kali berhenti di rest area. Untuk harganya mulai dari Rp 200 ribu dengan fasilitas selimut, bantal, AC, charging area, dan shuttle gratis ke pusat kota.
Setelah perjalanan panjang, saya tiba di terminal bus dengan cuaca yang sangat dingin yakni 11 derajat. Untuk menuju pusat kota saya menggunakan shuttle bus gratis dan turun di pemberhentian dekat penginapan saya. Lanjut saya berjalan kaki sebentar ke penginapan Dalat Sky Hostel. Untungnya saya bisa early check-in dan bisa bersih-bersih sebelum keliling kota Dalat. Hostel dengan kamar isi 10 orang ini saya pilih karena murah dan berada di pusat kota sehingga strategis.
Tak lupa saya menyewa motor yang tersedia di hostel ini. Untuk harga sewa motor di Dalat lebih mahal dibanding di Ho Chi Minh City. Namun ini sangat membantu karena tak banyak penyewaan motor sekitar hostel. Setelah proses registrasi sewa motor selesai, saya langsung meluncur ke restoran terdekat untuk sarapan pho yang sungguh sangat lezat dan murah. Sayangnya saya lupa nama restoran ini.
Destinasi pertama yang saya tuju di kota Dalat adalah Datanla New Alpine Coaster. Destinasi ini memiliki banyak wahana seru dan wisata alam seperti air terjun. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah coaster trail sepanjang 2.400 meter juga menjadi terpanjang di Asia. Coaster sangat seru dan menantang jadi jika kamu bukan pemberani maka naiklah bersama teman atau keluarga karena setiap coaster bisa dinaiki maksimal 2 orang.
Baca juga: 16 Wisata Di Dalat Untuk Destinasi Liburan Alternatif Di Vietnam
Setelah adrenalin diuji, saya ingin relaksasi sejenak dengan pergi ke kafe yang tenang dan instagramable di Still Cafe. Kafe ini dikenal dengan konsepnya yang unik di mana di kafe ini terdapat banyak kedai mulai dari kedai kopi, ramen, gelato, toko baju, toko aksesoris, hingga perpustakaan. Di sini pula saya bisa berfoto dengan berbagai karakter Ghibli seperti Totoro dan No Face berukuran besar.
Untuk menikmati sore saya mengunjungi Dalat Railway Station yang penuh dengan taman bunga baik di halaman luar maupun dalam stasiun. Stasiun kereta tua ini masih beroperasi namun hanya untuk tujuan tertentu. Gerbong-gerbong kereta tua yang sudah tidak beroperasi di sini begitu menarik perhatian saya dan menjadi spot foto favorit. Rasanya benar-benar seperti kembali ke masa lampau.
Menjelang matahari terbenam, saya pergi ke Lam Vien Square, sebuah alun-alun kota Dalat yang punya bangunan ikonik berwarna kuning dan hijau. Di bawah bangunan ini pula terdapat mall yang ramai berisi supermarket, toko pakaian, dan tempat makan. Dari sini pula saya melihat senja dan danau di sekitarnya yang sangat syahdu.
Saat hari gelap saya pergi ke Da Lat Night Market yang jaraknya tak jauh dari Lam Vien Square. Pasar malam ini sangat ramai dan jadi tempat terbaik untuk menikmati kuliner kaki lima yang pas untuk menghangatkan badan. Ada banyak kuliner yang saya coba di sini karena semuanya benar-benar bikin ngiler. Tak hanya kuliner, ada pula deretan penjual pakaian mulai pakaian harian dan pakaian dingin yang dijual dengan harga miring.
Meski sudah banyak kuliner kaki lima yang saya makan tidak membuat saya kenyang. Cuaca yang sangat dingin di sini membuat saya selalu lapar. Oleh karena itu saya pergi ke restoran cepat saji yakni restoran Jollibee yang dekat dari penginapan saya.
Di hari keempat ini saya memulai dengan mengunjungi wisata yang paling membuat penasaran yakni Crazy House. Begitu memasukinya saya benar-benar kagum dengan keunikan dan kemegahan bangunan yang dirancang seorang arsitektur ini. Bentuknya yang anti mainstream dengan banyak bangunan dan lantai yang terhubung dengan jembatan ini sangat worth it untuk dikunjungi. Bahkan bangunan tak hanya memiliki kamar, dapur, dan ruang keluarga saja tapi juga area yang disulap seperti bawah laut dan museum.
Berjalan-jalan naik turun tangga membuat saya lapar. Lalu saya pergi ke restoran Sarah Halal Food yang menjual berbagai menu Halal yang menarik. Mulai dari menu khas Vietnam hingga western semua tersedia di sini. Restoran ini bahkan populer oleh wisatawan Muslim dan saya juga bertemu beberapa wisatawan asal Indonesia lainnya di sini.
Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan dengan cafe hopping karena Dalat dikenal kafe-kafenya yang instagramable. Kafe pertama yang saya kunjungi hari ini adalah kafe Reply1994 Dalat. Kafe ini sangat populer dengan taman bunganya yang luas. Terdapat dua area yakni area atas dengan hamparan taman bunga dan area bawah dengan spot instagramable lainnya.
Baca juga: 11 Cafe Instagramable di Dalat Vietnam Yang Punya Konsep Unik dan Penuh Bunga
Kafe lainnya yang saya kunjungi adalah JJu Coffee. Begitu sampai saya dibuat kagum dengan kecantikan kafe ini yang suasananya seperti kafe di Pulau Jeju, Korea Selatan. Kafe ini juga sangat luas dengan bangunan utama indoor, area indoor seperti toko bunga, dan area outdoor dengan banyak spot menarik. Yang paling menarik perhatian adalah kolam mini, gazebo, jemuran estetik, dan taman ilalang di luar yang sangat cantik.
Meski berat meninggalkan kafe yang cantik, tapi saya harus kembali ke pusat kota sebelum hari gelap. Di tengah perjalanan saya menemukan taman bunga yang ramai bernama Hoa Da Lat. Saya langsung memarkirkan motor dan berfoto di tengah hamparan bunga berwarna merah muda keunguan ini.
Karena ini hari terakhir saya di Dalat maka saya ingin duduk santai menikmati senja di Xuan Huong Lake. Danau ini memiliki banyak area duduk yang sangat luas dengan banyak kuliner kaki lima di sekitarnya. Pastikan untuk memakai jaket karena udara di sini benar-benar dingin.
Hari mulai gelap dan saya pergi untuk mengisi perut di restoran Tiệm ăn Đà Lạt Phố. Restoran ini dikenal dengan spring rollnya baik yang basah maupun yang goreng. Karena saya penasaran maka saya memesan dua varian tersebut dan rasanya sangat lezat.
Di samping Tiệm ăn Đà Lạt Phố juga terdapat deretan restoran yang menarik untuk dikunjungi. Saya memilih restoran Chíp Chíp-Bánh Ướt Lòng Gà yang sangat ramai. Meski begitu pelayanan mereka sangat cepat. Saya memesan menu berbentuk mie dan camilan seperti serabi telor yang saya lupa namanya dalam Bahasa Vietnam. Rasa mienya sangat segar dan sambalnya sangat pedas jadi hati-hati ketika kamu menambahkannya.
Setelah perut kenyang saya kembali ke hostel untuk mengambil barang dan mengembalikan motor. Lalu saya pergi ke terminal bus dengan ojek online. Pastikan datang 1 hingga 2 jam sebelum jam keberangkatan karena kamu harus mencetak tiket dan bertanya bus mana yang harus kamu naiki.
Setelah perjalanan 5 jam dengan sleeper bus, saya tiba kembali di Ho Chi Minh City. Karena saat itu waktu masih dini hari, saya memutuskan untuk beristirahat di Vy Da Backpackers Hostel. Hostel ini berada di District 1 dan punya fasilitas yang lengkap. Saya memilih kamar dengan isi 10 orang. Hostel ini juga cukup dekat dengan rental sewa motor dekat Chef House Halal Food untuk berkeliling kota.
Setelah tidur dengan cukup, saya siap menikmati hari terakhir di Ho Chi Minh City dengan sarapan pho. Tempat yang kami tuju adalah restoran MamaPho - The Home of Pho yang punya banyak cabang di kota ini. Meski harga pho sedikit lebih mahal namun di sinilah saya menikmati pho terlezat selama liburan kali ini. Kuahnya segar dan daging yang empuk serta melimpah membuat restoran ini begitu populer.
Karena agenda hari terakhir ini adalah berbelanja maka kami pergi ke mall Saigon Centre. Tujuan utama ke mall ini adalah store Uniqlo yang dikenal punya koleksi spesial desain khas Vietnam. Tak hanya itu di seberangnya, ada pula tempat belanja yang lebih murah yakni pasar Saigon Square. Namun di sini saya tidak membeli apapun karena barang yang saya cari tidak terlalu banyak pilihan.
Lalu saya pindah ke Ben Thanh Market, salah satu pasar terbesar di Ho Chi Minh City yang punya banyak pilihan barang dengan harga terjangkau. Mulai dari pernak-pernik, fashion, hingga snack semua tersedia di sini. Namun di sini saya hanya berbelanja pernak-pernik, pakaian termasuk pakaian tradisional Vietnam, dan tas. Jangan ragu untuk menawarnya dan uji kemampuan tawar menawarmu di sini.
Untuk membeli aneka snack saya pergi ke supermarket GO! yang lengkap dan lebih murah. Tak perlu khawatir karena di sini kamu dapat membeli banyak snack populer dengan harga jauh lebih murah tanpa harus menawar. Karena tempatnya yang besar, kamu dapat berkeliling membeli snack, mie instan, hingga kopi kemasan khas Vietnam yang beragam.
Berbelanja memang suka bikin lupa waktu. Tak lupa saya mengisi perut dengan makan malam di Jamilah Halal Food & Coffee. Restoran ini menjual makanan khas Melayu dan Vietnam yang lezat. Karena saya sudah rindu dengan Indonesia maka saya memesan nasi goreng yang rasanya sangat lezat dan cocok di lidah. Tidak heran jika restoran ini selalu ramai dan telah banyak mendapatkan review tinggi di Google.
Tak terasa waktu saya sudah semakin sedikit di sini. Saya memutuskan untuk menutup perjalanan saya kali ini dengan pergi ke salah satu kafe yang populer dan memiliki banyak cabang di Ho Chi Minh City yaitu kafe Phuc Long Coffee & Tea. Kafe memiliki berbagai piliha menu kopi, non kopi, cake, dan cookies yang harganya sangat ramah dompet. Saya dan teman-teman saya cukup lama duduk dan menikmati malam di sini.
Tibalah waktunya saya harus pergi ke bandara Bandara Internasional Tân Sơn Nhất untuk kembali ke Jakarta. Perlu diingat karena bandara ini dikenal sangat sibuk bahkan di bagian check-in dan baggage drop selalu ramai antrian panjang, maka disarankan untuk datang 4 atau 5 jam sebelum keberangkatan.
Baca juga: 11 Cafe Instagramable Yang Harus Dikunjungi di Ho Chi Minh City (Saigon) Vietnam
Itulah perjalanan panjang yang terasa singkat di Ho Chi Minh City dan Dalat, Vietnam. Berharap itinerary liburan ke Vietnam khususnya Ho Chi Minh City dan Dalat dapat membantumu untuk petualangan selanjutnya. Saya juga sangat berharap dapat segera kembali ke negara ini dan menjelajahi lebih banyak kota menarik lainnya.
All image credit: Wiradhini
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Bersiap Menjelajahi Gemerlap Kehidupan Malam Tokyo
Pilih saja yang paling cocok dengan seleramu!
Airbnb di Ho Chi Minh City ini menjadi pilihan yang menarik untuk penginapan liburan kamu di Vietnam.
Menginap di Sa Pa Vietnam dan jelajahi pesonanya dengan cable car
Bersantap ria di tengah sejuknya udara Puncak.
10 alasan yang bikin Uzbekistan harus masuk wishlist destinasi liburan kamu
International driving permit menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi traveler yang ingin jalan-jalan ke luar negeri menggunakan motor atau mobil pribadi.
ini dia olahraga yang anti boring dan tetep fun
Tidak hanya suasananya, hidangannya juga mewah.