Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Artikel mengenai cara menikmati pulau-pulau bebas kendaraan di Hong Kong ini diterjemahkan dari versi Bahasa Inggris ini. Read here for the English version.
“Saya berharap kita bisa naik taksi sekarang,” curhat teman saya saat kami berada dekat dengan kincir angin raksasa di puncak Pulau Lamma di Hong Kong. Jalanan menanjak yang kami telusuri cukup lebar namun lumayan kosong. Dipenuhi dengan semak-semak yang menghijau, ruang terbuka seperti ini banyak terlihat di pulau-pulau bebas kendaraan di Hong Kong. Ketika kami bercanda soal taksi tadi, faktanya adalah hal itu tidak mungkin bisa terjadi karena di bagian Hong Kong yang seperti ini, tidak ada satupun mobil yang bakal terlihat.
Di akhir pendakian, kami menyaksikan pemandangan yang paling indah dari Pelabuhan Fragran. Yang sungguh menarik dari pemandangan ini adalah tidak ada gedung pencakar langit yang terlihat dan juga lampu kota atau jalanan yang dipenuhi dengan kendaraan umum dengan warna yang beragam. Kamu juga tidak akan mendengar suara-suara lalu lintas yang identik dengan keriuhan Hong Kong, termasuk di antaranya suara denting tram yang terkenal kala menyeberang jalan yang penuh dengan pejalan kaki di Kowloon, di mana jalan diperuntukkan untuk mobilitas maksimal.
Namun, ada banyak bukit, desa di pinggir pantai, dan perairan yang luas. Jalur alami juga ada banyak pilihannya. Beberapa di antaranya menawarkan paviliun yang berbentuk kuil, yang pas untuk berbagi dengan pengunjung lain saat beristirahat dari penjelajahan. Saat itu, sudah jelas bagi kami bahwa ini adalah sisi yang berbeda dari Hong Kong. Walaupun kami tidak siap untuk hal ini, pada akhirnya menjadi sesuatu yang melegakan dan menyenangkan.
Perjalanan ini dilakukan saat tahun 2015. Lucunya, walaupun sudah beberapa tahun kemudian saya masih ingat sejumlah detail perjalanan tersebut . Namun setelah setidaknya menjalani tiga kali perjalanan ke kota dan melihat semua dari sudut pandang yang berbeda, saya pada akhirnya merasa bahwa saya lebih memilih Hong Kong yang ini, tenang, sederhana, dan kesiapan dalam lingkungan yang keberlanjutan.
KUNJUNGI PULAU-PULAU BEBAS MOBIL
Lamma adalah pulau terbesar ketiga di Hong Kong setelah Lantau dan Pulau Hong Kong. Meski terlihat terpisah dari kota lainnya, kawasan ini merupakan surga dengan nuansa pedesaan, keajaiban alam yang istimewa dan semua hal hippie. Sebab alasan ini, Lamma menawarkan kegiatan yang seolah akan membawa kamu kembali ke masa lalu, ketimbang menjadi destinasi liburan akhir pekan. Meski demikian, tempat ini bisa juga menjadi keduanya.
Desa terbesar di Pulau Lamma disebut Yung Shue Wan oleh masyarakat lokal, dan tempat ini dipenuhi dengan restoran yang menyajikan masakan Kanton dan asing. Tempat ini juga menjadi titik awal dari banyak tur berkeliling Lamma. Di sini, saya bersama teman mendapatkan kesempatan mencoba nasi goreng telur (porsi terbesar) dan teh lokal terbaik yang pernah kami coba. Kemudian kami mengetahui bahwa keduanya juga merupakan makanan khas dari pulau ini, walaupun tidak sepopuler seafood mereka. Untuk mencoba seafood, kamu harus pergi ke Sau Kee Seafood Restaurant, tempat makan al fresco di mana segala sesuatunya dari resep semudah seperti cumi-cumi dengan garam dan merica akan membuatmu ingin makan terus.
Cafe yang nyeni dan toko-toko hijau juga bisa terlihat di tempat ini. Ternyata mereka adalah ciri khas dari atmosfer bebas Pulau Lamma, yang dikenal menarik perhatian traveler yang santai dan kreatif. Ketika kamu mencari oleh-oleh yang bisa kamu bawa pulang lebih menarik daripada menikmati setiap momen yang ada, maka kamu bisa mengunjungi Lamma Corner. Tempat ini lebih dari sekadar toko yang menjual souvenir yang ramah lingkungan, tapi juga ikut berpartisipasi pada kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi pengunjung dan juga warga lokal mengenai bagaimana melindungi Pulau Lamma lebih baik lagi.
Jalan utama Yung Shue Wan akan membawa kamu melalui bangunan-bangunan utama kota ini, di mana sebagian warga lokal mendapatkan pendapatannya. Jalanan ini agak sempit, jadi kemungkinannya sangat kecil kamu bisa melihat kendaraan (kecuali kendaraan darurat), lampu lalu lintas ataupun penyeberangan pejalan kaki. Jika kamu berpikir bagaimana orang di sini bisa bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, kamu bisa menemukan jawabannya dengan melihat di sisi kiri pelabuhan utama di pulau ini. Di sana, kamu akan menemukan deretan sepeda yang bisa kamu gunakan. Atau, kamu bisa berjalan kaki, dan bebaskan diri dari emisi karbon yang tinggi dari kereta bawah tanah, tram dan bis yang begitu terkenal di Hong Kong.
Mengikuti jalur utama dari Yung Shue Wan, kamu akan membawa dirimu sampai di Pantai Hung Shing Yeh. Memiliki pasir pantai berwarna keemasan, tempat ini bisa padat pengunjung saat musim panas. Tapi, tempat ini juga memiliki pemandangan yang indah, dengan pembangkit listrik Lamma menyajikan penampakan yang kontras di latar belakang. Selain dari keindahan yang ditawarkan, terutama saat sunset, saya menghargai fakta bahwa tempat ini pernah menjadi salah satu tempat untuk penanaman pohon secara gratis di Lamma. Satu tempat lainnya ada di Pak Kok di bagian utara pulau ini.
Mendaki dari sini melalui Lamma Island Family Trail akan membawa kamu ke Lamma Winds. Tempat ini merupakan turbin angin berskala komersial pertama di Hong Kong, yang memproduksi energi terbarukan dan menyediakan listrik untuk Pulau Lamma. Dengan paviliun di puncak gunung yang berjarak tujuh hingga sembilan kilometer perjalanan, menampilkan pemandangan Hong Kong yang hijau. Sangat mengesankan ketika melihat turbin angin dari ketinggian atau bawah, begitu juga dengan inisiatif untuk lingkungan ketika menciptakan desainnya. Hal ini termasuk menggunakan pencahayaan bertenaga surya dan batu bara untuk menanam sekelilingnya.
Saat kamu turun ke sisi lainnya dari Pulau Lamma, kamu akan sampai di salah satu dari tiga kuil Tin Hau di pulau ini. Jika kamu merasa familiar dengan kuil tersebut, itu karena tempat ini merupakan salah satu dari kuil di Hong Kong untuk menghormati dewa laut China, Tin Hau. Selain itu, sekitar kawasan ini juga menjadi kawasan di mana desa Sok Kwu Wan terus berkembang pesat. Jika kamu ingin tahu lebih jauh mengenai budaya memancing di Hong Kong, termasuk makan di restoran yang hanya menyediakan menu seafood khas asli Kanton, maka tempat ini adalah yang harus kamu tuju. Dari sini, kamu bisa naik kapal feri untuk kembali ke Central.
Pulau Lamma jaraknya kurang dari 10 km dari Pulau Hong Kong. Kapal menjadi satu-satunya cara untuk bisa menuju ke sana, dan perjalanan membutuhkan waktu antara 30 hingga 40 menit. Pertama, gunakan MTR ke Stasiun Hong Kong, kemudian berjalan menuju Central Pier No. 4. Setelah itu naiklah kapal feri menuju Yung Shue Wan atau Sok Kwu Wan. Keduanya juga bisa dijangkau melalui rute berbeda dari Aberdeen.
Meski populer sebagai destinasi liburan sehari, Pulau Lamma kerap mendapatkan pujian sebagai pariwisata berkembang dengan banyaknya akomodasi bermalam. Menawarkan nuansa santai seperti yang dimiliki warga lokal, akomodasi yang tersedia mulai dari kamar pribadi di rumah warga hingga resorts. Untuk bisa mempertahankan kondisi alami dari pulau ini, banyak dari akomodasi ini dikelola oleh warga lokal.
Dengan lanskap didominasi dengan nuansa alam dan bangunan kuno, Peng Chau berada di sisi timur laut dari Pulau Lantau. Jauh dari eksistensi, tinggal di sini, bagaimanapun juga, tidak jauh berbeda dari yang lainnya. Karena Lantau menjadi lokasi di mana bandara internasional utama dan taman hiburan yang terkenal berada, Pulau Peng Chau menawarkan destinasi yang tetap menawan seperti biasa — bahkan dengan cara kuno yang menyenangkan.
Memiliki pedalaman yang padat dan garis pantai yang memiliki kekayaan alam laut, Pulau Peng Chau memiliki luas sekitar satu kilometer persegi. Tapi kamu bukan orang pertama yang terkejut dengan luasnya pulau ini, dengan banyaknya tempat menarik yang bisa dijelajahi dari satu tempat ke tempat lain secara aman karena jalanan bebas kendaraan yang mereka miliki. Dalam hal ini, berjalan kaki dan bersepeda dengan menyewa melalui rental sepeda Peng Chau dengan harga HK$30, menjadi salah satu cara yang ditawarkan.
Setelah tiba di Peng Chau Ferry Pier, awali petualang kamu dengan mengunjungi Tin Hau Temple. Menjelajah Peng Chau sesuai dengan arah jarum jam akan membawa kamu ke tempat peninggalan sejarah istimewa yang dibangun 400 tahun lalu. Di sini, kamu bisa berdoa untuk rasa aman di laut, seperti yang dilakukan lebih dari 5,000 warga lokal yang menyebut pulau ini sebagai rumah mereka.
Setelah meninggalkan tempat ini dan melewati dua kuil lainnya, kamu akan melihat jembatan panjang yang menghubungkan Peng Chau dengan sejumlah pulau kecil. Tempat tersebut disebut Tai Lei, tempat di mana kamu bisa Peng Chau dari kejauhan. Tempat ini menjadi tempat yang hits untuk memancing dan melihat sunset. Jika kamu tidak berencana melihat destinasi lain saat kunjungan pertama kamu, tempat ini adalah tempat ideal untuk dituju. Alternatif lain, kamu bisa menuju ke lingkungan yang dinamai Nam Wan, di tempat yang sepenuhnya memiliki lokasi berbeda di pulau ini.
Kembali ke Peng Chau, jelajahi 800 hingga 900 m Peng Yu Path, yang akan membawa kamu ke formasi bebatuan yang indah, seperti Old Fisherman’s Rock dan pantainya. Tung Wan Beach merupakan pantai terbesar dari semua yang ada. Di sinilah masyarakat lokal mendapatkan penghasilan dengan menjual minuman dan menyewakan peralatan untuk aktivitas air. Di area yang sama juga ada Lung Mo Temple. Dibuka ada 1971, kuil ini merupakan bentuk penghargaan terhadap dewa air Cina. Bagi pasangan yang sudah menikah, konon katanya dengan menyentuh tempat tidur Lung Mo akan memberikan keberuntungan yang bagus untuk keluarga.
Di jantung Pulau Peng Chau terdapat Pabrik Kulit, pabrik yang dibangun pada 1930-an di belakang Wing On Street. Kreativitas terlihat di sini dalam bentuk mural dan gedung yang didesain dengan gaya arsitektur tradisional Cina, tapi kamu juga bisa menikmati toko vintage, cafe bergaya seni, workshop tembikar dan instalasi seni daur ulang yang tersebar di kawasan ini. Jika tempat ini memberikan kamu pelajaran tentang sesuatu, itu adalah warga lokal Peng Chau bukan hanya ahli dalam memancing, tapi juga terampil dalam mengubah sesuatu yang usang menjadi menarik dengan nilai seni tersendiri, sekaligus meninggalkan jejak karbon seminimal mungkin.
Kamu juga akan menemukan cafe tradisional Hong Kong yang dinamai cha chaan tengs dan sejumlah restoran. Kunjungi Hoi King Seafood Restaurant untuk menikmati dumpling mereka, Kee Sum Cafe untuk toast udang dan HoHo Kitchen untuk merasakan roti bun es krim nanas. Makanan lain yang harus dicoba di sini bisa didapat di pedagang kaki lima yang menjual buah-buahan dan jajanan lain yang disiapkan langsung oleh warga lokal. Selain sebagai tempat menikmati kuliner di Peng Chau, tempat ini juga menjadi cara yang bagus untuk melihat bagaimana warga lokal menjaga budaya kuliner mereka di tiap tahun.
Setelah berwisata kuliner di tempat ini, kamu pasti bakal memiliki cukup tenaga untuk bisa naik ke Pagoda di titik tertinggi di pulau ini, Finger Hill atau ke Ngan Chau Tsai Pavilion. Dari paviliun ini, kamu bisa menikmati pemandangan atraksi Hong Kong seperti Disneyland Hong Kong, Tsing Ma Bridge dan bahkan Pulau Lamma. Kamu tidak akan menemukan tempat yang lebih baik untuk mengakhiri tur Peng Chau kamu. Pada akhirnya nanti, kamu tidak akan menyadari bahwa kamu telah mengelilingi pulau kecil bebas kendaraan di Hong Kong ini.
Untuk sampai ke Pulau Peng Chau juga harus melakukan perjalanan air dari Pulau Hong Kong. Di Central Pier No. 6, gunakan kapal feri menuju Peng Chau Ferry Pier. Perjalanan ini membutuhkan waktu perjalanan antara 25 hingga 40 menit. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan feri yang sama kembali ke Central. Tapi ada pilihan untuk pergi ke Mui Wo atau Chi Ma Wan di Pulau Lantau dengan menggunakan feri juga memungkinkan.
Pengalaman terbaik untuk day trip, Pulau Peng Chau tidak memiliki hotel yang melayani turis yang menginap. Karena itu, kamu bisa memilih untuk menginap di hotel di Pulau Hong Kong. Dengan demikian akan memberikanmu kemudahan akses ke Central Ferry Pier. Dengan begitu, kamu bisa memulai penjelajahan ke Peng Chau lebih awal. Pesan hotel di Pulau Lantau, terutama di Mui Wo atau Chi Ma Wan, bukanlah ide yang buruk.
RENCANAKAN PERJALANANMU KE HONG KONG
Ketika berbicara mengenai Hong Kong sebagai salah satu tempat terbaik untuk dijelajahi di Asia, bisa dibilang hal ini memang benar. Terbukti dengan semua layanan transportasi yang nyaman dan bisa diandalkan. Langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan, seperti mengurangi lalu lintas kendaraan dan meningkatkan kenyamanan akses untuk berjalan kaki di kota; cara lainnya adalah dengan memberdayakan dan mendukung pulau bebas mobil dan kendaraan bermotor seperti yang Hong Kong miliki agar lebih berhasil.
Dengan banyak atraksi yang populer di segala penjuru kota, mudah untuk tahu alasan mengapa lebih banyak orang yang senang mengunjungi pulau bebas kendaraan di Hong Kong ini. Yang utama adalah mereka menawarkan tempat yang membuat kita jauh dari padat dan sibuknya suasana perkotaan, tempat di mana wisata tidak bergantung hanya pada sarana transportasi yang biasanya digunakan. Yang harus kamu lakukan adalah menghabiskan sedikit waktu di pulau ini, perjalanan akhir pekan sangat direkomendasikan, untuk menikmati apa yang sebenarnya mereka tawarkan.
Baca juga: 5 Atraksi Terbaik Di Hong Kong Yang Ramah Muslim
Mungkin dibutuhkan beberapa dekade untuk Hong Kong menjadi wilayah urban seperti yang dikenal dunia seperti sekarang ini. Tapi apa yang membuat saya kagum dan terkesan (dan terus melakukannya) adalah komitmen mereka untuk meminimalkan pengaruh usaha dan pengembangan pada lingkungan. Hanya karena kamu tidak melihatnya di foto atau postingan dari traveler yang datang ke sini sebelum kamu, bukan berarti tempat ini tidak ada di sana. Biarkanlah kakimu membawa kamu ke sisi lain dari Hong Kong saat berkunjung kembali nanti.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi Hong Kong Tourism Board, Facebook dan Instagram.
Dipersembahkan oleh Hong Kong Tourism Board.
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
Lokasi yang strategis dan harga yang tidak mahal membuat hotel-hotel ini layak dipertimbangkan
Universal Studio Jepang Hadirkan Atraksi Terbaru Donkey Kong Mulai Desember 2024
Sensasi meleleh, renyah, gurih yang membuat orang tergila-gila
Perpaduan interior keren dan kue cantik!
PIK 2 di Tangerang, destinasi hiburan serba ada dan anti mati gaya