Cara Berlangganan Starlink Indonesia, Ini Daftar Harganya

Akses internet menjadi hal penting saat ini. Namun, tidak semua orang mendapat keistimewaan tersebut, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan terpencil. Untungnya, saat ini ada Starlink, layanan internet berbasis satelit dari SpaceX milik Elon Musk, yang bisa digunakan semua orang. Cara berlangganan Starlink Indonesia bisa dilihat di bawah ini.

Dengan janji kecepatan 150Mbps dan instalasi yang sangat sederhana, layanan ini menjadi bagian penting dalam menyebar dan memeratakan pembangunan di daerah. Namun, kamu harus memahami lebih dulu apa itu Starlink. TripZilla Indonesia mengumpukan sejumlah informasi untuk membantu kamu mengambil keputusan menggunakan Starlink sebagai akses internet pilihan.

Bagaimana cara berlangganan Starlink Indonesia?

Mendapatkan Starlink untuk rumah kamu tidaklah sulit. Cukup dengan mengunjungi Starlink.com dan mengonfirmasi bahwa lokasimu termasuk dalam cakupan area layanan Starlink, semudah memasukkan alamat kamu ke peta cakupan SpaceX, lalu mendaftar ke layanan tersebut.

Pendaftaran awal membutuhkan waktu beberapa saat. Kamu hanya perlu memberikan alamat fisik dan informasi kartu kredit. Sebagai bagian dari pendaftaran, kamu akan mengetahui apakah kamu bisa  memperoleh Starlink kit dalam jangka waktu dua minggu seperti biasanya, atau apakah akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Mendapatkan Starlink kit adalah bagian tersulit dari keseluruhan proses. Sementara penagihan bulanan mudah dilakukan dan bisa ditangani secara online dengan sistem pembayaran otomatis, jadi kamu bisa mengaturnya dan melupakannya setelah pendaftaran awal. Kapan pun ingin menghentikan layanan, kamu bisa menanganinya melalui portal web yang sama, tanpa biaya terminasi dini atau penalti pembatalan.

Berapa biaya pemasangan Starlink Indonesia?

Saat mendaftar ke Starlink, kamu tidak menandatangani perjanjian penyewaan peralatan seperti yang biasa dilakukan dengan pihak penyedia akses internet perusahaan. Kamu bisa membeli perangkat keras Starlink terlebih dahulu dengan harganya relatif mahal ($499), tetapi tidak ada biaya peralatan berulang. Kamu hanya membayar untuk layanan yang kamu pilih.

Perlengkapan dasar peringkat keras dari pembelian tersebut antara lain antena parabola, router, dudukan, dan kabel.

Untuk melakukan pemesanan, mengutip dari laman Business Insider, kamu bisa masuk ke situs resmi Starlink di https://www.starlink.com/id, memasukkan email dan alamat untuk mengetahui ketersediaan layanan di areamu, melihat perkiraan waktu layanan Starlink akan tersedia di lokasi kamu, dan membayar deposit sebesar $99 yang akan dikurangi dari biaya bulanan sebesar $99, biaya perangkat keras sebesar $499, dan biaya pengiriman.

Pemesanan hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit maupun debit Mastercard atau Visa dengan estimasi waktu pengiriman selama 1-2 minggu.

Khusus untuk layanan Starlink Residensial, paket yang datang termasuk router WiFi, kabel Starlink 15 meter, kabel daya, serta base station untuk menyambung perangkat.

Dengan begitu, pengguna dapat memasang perangkat secara mandiri tanpa bantuan teknisi dengan mengikuti pedoman yang disediakan aplikasi Starlink. Tagihan pertama layanan internet Starlink Indonesia akan diterima setelah pengaktifan atau 30 hari setelah pengiriman.

Paket internet yang ditawarkan

Mengambil data dari situs resmi Starlink, ada sejumlah paket layanan yang ditawarkan, yaitu:

1. Standard

- Kecepatan download: 25-100 Mbps
- Kecepatan upload: 5-10 Mbps
- Latency: 25-60 ms
- Ketersediaan: ≥99%
- Biaya langganan: $90-120 per bulan
- Harga perangkat: $599

Pengguna mendapatkan data standar dengan kecepatan dan kinerja yang baik, tetapi data ini tidak diprioritaskan di jaringan. Selama penggunaan, pengguna mungkin mendapatkan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan pengguna Priority Data.

2. Priority

- Kecepatan download: 40-220 Mbps
- Kecepatan upload: 8-25 Mbps
- Latency: 25-60 ms
- Ketersediaan: ≥99%
- Biaya langganan: $140-1500 per bulan
- Harga perangkat: $2500

Data Priority mendapatkan prioritas jaringan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Standard Data, sehingga pengguna akan mendapatkan kecepatan download dan upload yang lebih tinggi serta lebih konsisten.

Setelah kuota Priority Data dalam satu bulan habis, pengguna akan mendapatkan Standard Data tanpa batas untuk sisa bulan tersebut. Namun perlu dicatat bahwa kecepatan koneksi mungkin akan melambat.

3. Mobile

- Kecepatan download: 5-50 Mbps
- Kecepatan upload: 2-10 Mbps
- Latency: <99 ms
- Ketersediaan: ≥99%
- Biaya langganan: $150-200 per bulan
- Harga perangkat: $599

Data Mobile digunakan untuk penggunaan internet di perangkat bergerak. Namun, Mobile Data tidak bekerja saat bergerak dengan kecepatan lebih dari 10 meter per jam atau di area non-darat sesuai dengan peta Starlink. Setelah kuota Mobile Data habis, pengguna mendapatkan data tanpa batas tetapi dengan kecepatan yang mungkin lebih lambat.

4. Mobile Priority

- Kecepatan download: 40-220 Mbps
- Kecepatan upload: 8-25 Mbps
- Latency: <99 ms
- Ketersediaan: ≥99%
- Biaya langganan: $250-5000 per bulan
- Harga perangkat: $2500

Mobile Priority Data memiliki prioritas jaringan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mobile Data. Pengguna akan mengalami kecepatan download dan upload yang lebih cepat serta lebih konsisten, terutama selama waktu penggunaan puncak.

Seperti Mobile Data, Mobile Priority Data juga tidak bekerja saat bergerak lebih dari 10 meter per jam atau di area non-darat sesuai dengan peta Starlink. Setelah kuota Mobile Priority Data habis, pengguna mendapatkan Mobile Data tanpa batas tetapi dengan kecepatan yang mungkin lebih lambat.

Baca juga: Provider Internet Terbaik 2020 di Indonesia Yang Bisa Kamu Pilih

Nah, tertarik mengganti penyedia layanan internet kamu dengan Starlink? Ikuti tahapan dan cara berlangganan Starlink Indonesia Ini, ya!

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru