Bulan Ramadan, bulan suci bagi umat Muslim, adalah waktu yang istimewa di seluruh dunia. Di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, tradisi Ramadan sering kali unik dan kaya akan budaya.
Baca juga : Kuliner Khas Maroko Yang Membuai Lidah Dengan Nuansa Timur Tengah
Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk merenung dan beribadah, bagi umat Muslim di seluruh dunia, tetapi juga merupakan bulan yang penuh dengan tradisi budaya yang menarik. Meskipun berpuasa dari fajar hingga senja adalah hal wajib yang dilakukan seluruh umat muslim, namun cara orang mempersiapkan diri untuk berbuka puasa, bangun untuk sahur, dan merayakan semangat Ramadan berbeda-beda di setiap negara.
1. Indonesia, membersihkan jiwa dengan Padusan
Image credit: Indonesia.go | Official Website
Di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, banyak umat Muslim yang berpartisipasi dalam ritual yang disebut Padusan sebelum hari pertama bulan Ramadhan. Ritual ini melibatkan mandi seluruh tubuh di mata air alami atau sungai sebagai cara untuk menyucikan diri mereka secara fisik dan spiritual sebelum memasuki bulan suci. Keluarga dan masyarakat sering berkumpul di sumber-sumber air ini, menjadikannya sebagai pengalaman religius. Ini adalah perpaduan indah antara ajaran Islam dan tradisi Jawa yang tak lekang oleh waktu.
Selain padusan yang dilakukan oleh masyarakat suku Jawa, di berbagai daerah lain terdapat tradisi yang lumrah dilakukan selama bulan Ramadan. Yaitu ngabuburit, yang merupakan tradisi saat menunggu waktu berbuka puasa dengan berjalan-jalan, berburu takjil di pasar Ramadan, atau mengikuti kegiatan keagamaan.
2. Mesir, gemerlap cahaya lentera di sepanjang jalan
Image credit : Perseomed | Canva Pro
Berjalanlah menyusuri jalan-jalan di Kairo atau kota lain di Mesir selama bulan Ramadan, maka kamu akan terpukau dengan cahaya Fanous Ramadan atau lentera Ramadan tradisional. Tradisi ini sudah ada sejak era Fatimiyah, ketika lentera digunakan untuk menyambut Khalifah selama bulan suci. Kini, lentera menghiasi rumah-rumah, jalan-jalan, dan masjid, menciptakan suasana yang meriah. Anak-anak senang membawa lentera kecil sambil menyanyikan lagu-lagu Ramadan, menambah pesona nostalgia pada musim ini.
3. Uni Emirat Arab (UEA), dentuman meriam saat buka puasa
Image credit: QatarLoving | Official Website
Di Uni Emirat Arab dan beberapa negara lainnya, tradisi kanon Ramadan atau menembakkan meriam saat berbuka puasa masih banyak ditemui. Saat matahari terbenam, meriam ditembakkan di lokasi-lokasi yang telah ditentukan untuk menandakan waktu berbuka puasa. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-19 ketika digunakan sebagai pengumuman resmi untuk berbuka puasa sebelum adanya teknologi modern. Saat ini, tradisi ini terus berlanjut sebagai tradisi yang dicintai, menarik keluarga ke taman dan ruang terbuka untuk menyaksikan tembakan meriam sebelum menikmati makanan mereka.
4. Turki, menabuh drum untuk membangunkan sahur
Image credit : Regency Holidays | Official Website
Di banyak kota di Turki, orang-orang tidak bergantung pada jam alarm atau notifikasi ponsel pintar untuk bangun sahur. Sebagai gantinya, mereka memiliki penabuh drum Ramadan atau musisi lokal yang berjalan di jalanan sambil menabuh drum tradisional dan melantunkan doa-doa untuk membangunkan masyarakat. Tradisi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu, yang diyakini berasal dari zaman Ottoman, masih terus berlanjut hingga saat ini, dan para penabuh gendang biasanya mengenakan pakaian tradisional serta menerima tip atau permen sebagai bentuk apresiasi dari masyarakat.
5. Pakistan, perayaan meriah saat menjelang Idul Fitri
Image credit: Arab News Pakistan | Official Website
Di Pakistan, kemeriahan Ramadan tidak berakhir dengan puasa terakhir. Pada malam Idul Fitri, Chand Raat (yang berarti “Malam Bulan”) juga dijadikan perayaan nasional. Setelah bulan baru terlihat, menandai akhir Ramadan, pasar-pasar tetap buka hingga larut malam, dan jalan-jalan menjadi ramai dengan keluarga-keluarga yang berbelanja pakaian baru, memakai pacar, dan membeli manisan. Ini adalah momen yang tidak boleh dilewatkan yang penuh dengan kegembiraan, tawa, dan persiapan di menit-menit terakhir untuk perayaan Idul Fitri.
6. Maroko, panggilan Nafar untuk sahur
Image credit: mille world | Official Website
Kunjungan ke Maroko selama bulan Ramadan tidak akan lengkap tanpa mengalami tradisi Nafar. Nafar adalah seorang pengibar bendera kota, mengenakan pakaian tradisional Maroko, yang berkeliaran di jalanan sebelum fajar meniup terompet atau menabuh bedug untuk membangunkan orang-orang untuk sahur. Ini adalah tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menambah pesona dunia lama pada pagi hari Ramadan. Begitu puasa dimulai saat fajar, Nafar berterima kasih dan sering kali diundang untuk berbagi makanan.
7. Malaysia, bubur lambuk jadi menu spesial di bulan Ramadan
Image credit: Kimball Malaysia | Official Website
Jika ada satu hidangan yang identik dengan Ramadan di Malaysia, maka itu adalah Bubur Lambuk, bubur beras yang kaya rasa dan dimasak dengan rempah-rempah, daging, dan santan. Yang membuatnya istimewa adalah hidangan ini secara tradisional disiapkan dalam jumlah besar di masjid-masjid dan kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat, tanpa memandang status sosial. Tradisi yang menghangatkan hati ini mencerminkan semangat amal dan persatuan yang mendefinisikan Ramadan.
8. Brunei Darussalam, pembagian kurma oleh Sultan Brunei
Image credit : Odua Image | Canva Pro
Brunei Darussalam, negara yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, memiliki tradisi Ramadan yang kaya dan unik. Suasana bulan suci ini sangat terasa di seluruh penjuru negeri, dengan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya yang meriah. Salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah pembagian kurma oleh Sultan Brunei. Kurma-kurma ini dibagikan kepada seluruh masyarakat sebagai bentuk kemurahan hati dan berkah.
Baca juga : Grand Hyatt Singapore Tawarkan Menu Buka Puasa Tersertifikasi Halal
Tradisi-tradisi ini mencerminkan keragaman budaya dan agama di dunia Muslim. Meskipun berbeda-beda, tradisi-tradisi ini memiliki kesamaan dalam semangat kebersamaan, toleransi, dan kepedulian sosial. Jika kamu berlibur ke negara-negara mayoritas muslim, kamu akan merasakan kehangatan Ramadan yang kental akan tradisi. Hal ini pasti akan jadi pengalaman menarik perjalanan kamu.
Preview image credit : Odua Image | Canva Pro