Traveling Saat Puasa? Ini Tips Ampuh Untuk Penderita Asam Lambung!

Satu bulan penuh umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa. Bagi kamu yang memiliki penyakit yang mengganggu pencernaan seperti asam lambung, menahan haus dan lapar menjadi tantangan tambahan. Tidak jarang, penyakit tersebut kambuh ketika sedang menjalankan kewajiban tersebut. Meski demikian, beberapa ahli justru mengatakan bahwa berpuasa bisa menurunkan gejala klinis asam lambung.

Baca juga: Olahraga Saat Puasa, Tips Agar Tetap Bugar Di Bulan Ramadan

Asam lambung, atau yang dikenal juga dengan GERD (refluks gastroesofagus), adalah penyakit yang mengganggu sistem pencernaan. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi pada lapisan dalam saluran pencernaan tersebut. Ketika kambuh, gejala yang biasa dirasakan oleh penderitanya adalah sensasi panas di dada dan ulu hati serta rasa asam atau pahit di mulut. Tidak hanya itu, penderitanya juga kadang merasa ingin mual hingga ingin muntah, bahkan beberapa merasa kesulitan bernapas.

Apakah aman jika berpuasa?

Image credit: Africa images | Canva Pro

Bagi yang memiliki penyakit tersebut, pasti sering bertanya-tanya apakah aman jika menjalankan ibadah puasa? Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Penderita asam lambung yang masih tergolong ringan dan jarang kambuh, maka mereka boleh menjalankan puasa. Akan tetapi, bagi mereka yang memiliki penyakit asam lambung yang lebih parah—tidak terkontrol dengan baik dan gejalanya sering berulang—maka dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar aman.

Apa yang dilakukan jika asam lambung naik saat puasa?

Image credit: Krishna Tedjo | Canva Pro

Tidak jarang asam lambung kambuh saat puasa karena keadaan perut yang kosong. Namun, tergantung dengan kondisinya, kamu tidak perlu membatalkan puasa saat itu juga. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Segera berbuka ketika sudah waktunya. Sebelum waktu berbuka tiba, sebaiknya kamu sudah menyiapkan makan dan minum agar dapat segera dikonsumsi. Tidak boleh sembarangan, sebaiknya kamu mulai dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna, contohnya buah-buahan yang mengandung banyak air, untuk menetralkan asam lambung.

2. Atur porsi makan. Sebaiknya hindari makan dalam porsi yang besar sekaligus. Makanlah dengan porsi yang kecil namun sering agar lambungmu dapat bekerja dengan baik dan asam lambungmu tetap terkontrol.

3. Atur posisi berbaring. Ketika penyakit kambuh, dianjurkan untuk berbaring dengan posisi setengah bersandar atau menyangga kepalamu dengan bantal tambahan. Jika dirasa masih kurang nyaman, maka coba berbaring dengan menghadap ke kiri. Dua posisi ini bisa bantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

4. Jangan langsung berbaring setelah makan. Berbaring setelah makan dapat memperparah gejala asam lambung. Sebaiknya, beri jeda 2-3 jam sebelum tidur agar asam lambung tidak naik.

5. Cukupi kebutuhan air. Tetap jaga kondisi tubuhmu dengan mengkonsumsi delapan gelas air putih sehari. Kamu bisa mencoba pola 2-4-2, yaitu 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas air putih ketika makan malam, dan 2 gelas saat sahur. Dengan ini, selain asam lambungmu bisa lebih stabil, kamu juga bisa mencegah dehidrasi.

6. Hindari makanan yang dapat memicu asam lambung. Meski tiap orang memiliki pemicu yang berbeda, secara umum, bagi penderita asam lambung harus sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang pedas, asam, dan berlemak serta minuman yang mengandung kafein.

Makanan yang harus dihindari ketika berbuka dan sahur

Image credit: ma-no | Canva Pro

Selain perut kosong bisa membuat asam lambung kambuh, makanan yang dipilih juga bisa menjadi pemicunya. Maka dari itu, kamu perlu berhati-hati dalam memilih menu sahur dan berbuka. Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari adalah:

1. Makanan berlemak. Makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi seperti gorengan, olahan santan, cokelat, dan daging yang memiliki banyak lemak dapat memproduksi asam lambung berlebih dan justru memperparah gejala.

2. Makanan asam. Buah-buahan memang bagus untuk kesehatan, akan tetapi bagi penderita asam lambung sebaiknya hindari buah-buahan yang asam seperti jeruk, anggur, dan lemon. Selain itu, makanan yang mengandung cuka juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada dan perut, terutama ketika perut kosong.

3. Makanan yang sulit dicerna. Makanan seperti cokelat, keju, kacang-kacangan, gorengan, dan kue tart memperlambat pengosongan lambung, sehingga berpotensi meningkatkan produksi asam lambung.

4. Makanan pedas. Sama seperti makanan asam, makanan pedas juga dapat menyebabkan nyeri serta rasa tidak nyaman pada perut, sekaligus dapat merangsang produksi asam lambung. Sebaiknya, hindari mengkonsumsi sambal atau mie pedas ketika berbuka.

5. Makanan dan minuman bergas. Makanan bergas tinggi dan minuman berkarbonasi dapat memperparah gejala asam lambung, jadi lebih baik tidak kamu konsumsi.

Apa yang sebaiknya dikonsumsi?

Image credit: bbostjan | Canva pro

Tentunya, daftar pantangan makanan dan minuman di atas membuatmu berpikir apa yang boleh dikonsumsi bagi penderita asam lambung ketika sedang berpuasa. Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya menjadi menu hidangan ketika kamu berbuka atau sahur agar asam lambungmu tetap terkontrol dengan baik:

1. Makanan tinggi karbohidrat kompleks. Makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks yang tinggi seperti pasta dan roti dapat dicerna lebih lambat sehingga memberikan energi yang stabil. Akan tetapi, perlu diingat untuk tidak menambahkan bumbu pedas atau asam pada makanan tersebut.

2. Sayuran hijau. Pilihlah sayuran hijau yang kaya serat, rendah lemak, dan rendah asam untuk membantu menyeimbangkan pH tubuh. Beberapa di antaranya adalah brokoli, bayam, paprika hijau, dan mentimun.

3. Makanan yang mengandung lemak sehat. Mengkonsumsi makanan berlemak memang tidak dianjurkan untuk penderita asam lambung, akan tetap lain ceritanya apabila makanan tersebut mengandung lemak sehat. Beberapa contoh makanan dengan lemak sehat adalah zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Perlu diingat bahwa makanan ini pun lebih baik dikonsumsi dalam porsi yang sedang.

4. Protein rendah lemak. Hindari daging yang memiliki terlalu banyak lemak dan beralihlah ke yang memiliki lemak rendah seperti ayam dan ikan. Diolahnya pun bisa dengan cara direbus atau dipanggang agar lebih sehat.

5. Tetap konsumsi buah-buahan. Pilih buah-buahan yang tidak asam dan memiliki banyak nutrisi. Bagi penderita asam lambung, beberapa buah yang direkomendasikan adalah apel, semangka, pepaya, dan pisang. Pisang sendiri mengandung kalium yang dapat mengurangi asam lambung.

Baca juga: 6 Tips Perjalanan Saat Bulan Puasa Untuk Traveller Muslim

Tidak hanya mengkonsumsi makanan yang dapat memicu gejala, penderita asam lambung yang tengah berpuasa juga dianjurkan untuk makan dengan perlahan saat berbuka dan sahur serta tetap menjaga asupan air. Tidak hanya air putih, kamu juga bisa mengkonsumsi teh herbal, air kelapa, dan air jahe yang dipercaya dapat mengatasi mual bagi penderita asam lambung.

Selain itu, apabila kamu berencana untuk melakukan perjalanan jauh sambil berpuasa, maka sebaiknya persiapkan obat-obatan yang dapat membantu menyembuhkan gejala asam lambung. Kamu juga dianjurkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter apabila masih kurang yakin. Kemudian, jika gejala asam lambung muncul ketika dalam perjalanan, jangan ragu untuk segera meminta bantuan ke rumah sakit terdekat. Tetap jaga kesehatan selama puasa, ya!


Image cover credit: Gatot Adriansyah | Canva Pro

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru