Dubai Akan Memiliki Bandara Terbesar di Dunia, 5 Kali Lebih Besar Dari Bandara Internasional Dubai

Pembangunan Dubai selalu berhasil menarik perhatian dunia. Setelah memiliki gedung tertinggi di dunia melalui Burj Khalifa, kini Dubai akan memiliki bandara terbesar di dunia. Proyek pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Al Maktoum ini mencapai USD 35 miliar Dirham atau sekitar Rp 563 triliun.

Baca juga: Pembatasan Barang Bawaan Dari Luar Negeri Resmi Dibatalkan, Kecuali Jastip

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggeser Bandara Internasional King Fahd, Arab Saudi yang kini dinobatkan sebagai bandara terbesar di dunia. Tak hanya itu, kapasitas Bandara Al Maktoum ini juga diprediksi akan lima kali lebih besar dari Bandara Internasional Dubai.

Diketahui Bandara Al Maktoum telah dibuka sejak tahun 2010 di pinggiran kota yang hanya menampung sebagian kecil lalu lintas udara. Setelah dilakukan pembangunan diperluas, bandara ini diharakan mampu menggantikan Bandara Internasional Dubai yang berkapasitas 120 juta penumpang setiap tahunnya.

Alasan perluasan dilakukan di Bandara Al Maktoum dibandingkan Bandara Internasional Dubai adalah faktor lokasi. Bandara Internasional Dubai berada di pusat kota sehingga sulit untuk diperluas.

Image credit: @HHShkMohd | Twitter

Setelah pembangunan selesai, Bandara Al Maktoum ini mampu menampung 260 juta penumpang per tahunnya. Pembangunan tahap pertama akan siap dalam jangka waktu 10 tahun dengan kapasitas 150 juta penumpang setiap tahunnya.

Rencananya bandara ini memiliki 5 landasan pacu paralel dan 400 gerbang penumpang. Bandara baru ini akan menjadi jembatan dunia yang menawarkan koneksi ke banyak tempat dari seluruh penjuru dunia. Fasilitas yang ditawarkan juga berkelas dunia dan memiliki bangunan yang modern serta nyaman.

Baca juga: Kemenhub Cabut Status Internasional di 17 Bandara, Mana Saja?

Bandara Al Maktoum ini juga akan menjadi Dubai World Centre. Tidak hanya sebagai bandara, tempat ini juga sebagai pelabuhan, pusat perkotaan, pusat global baru, dan pusat logistik global yang dilengkapi untuk menangani 12 juta ton kargo.