Tips Membuat Itinerary Menggunakan ChatGPT, Ini Sejumlah Hal Yang Harus Kamu Tahu

AI, atau Artificial Intelegence, atau kecerdasan buatan mulai booming. Perkembangannya juga kian masif, dan tak sedikit yang menggunakannya di berbagai segi kehidupan. Salah satu platform AI paling populer yang digunakan adalah ChatGPT.

Laboratorium penelitian yang bermarkas di San Fransisco, OpenAI, menjadi pihak yang bertanggung jawab atas perkembangan ChatGPT. Platform ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dalam bentuk teks. Dalam peluncurannya, lebih dari 100 juta pengguna platform ini dan sampai sekarang sukses mendapatkan popularitas, sekaligus memantik kontroversi.

Perkembangan ChatGPT juga memancing banyak diskusi dan pertanyaan, apakah kecerdasan buatan bisa, atau memungkinkan, menggantikan kecerdasan alami manusia. Terlepas dari itu, sudah banyak industri yang memaksimalkan perkembangan teknologi ini, termasuk di antaranya perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.

Tapi pertanyaannya kemudian, apakah kemunculan teknologi AI ikut mengancam para pekerja wisata? Apakah memungkinkan sentuhan humanis manusia akan tergeser oleh platform ini? Apakah ChatGPT dan platform AI lainnya menunjukkan hasil yang jauh lebih baik dibanding para pekerja yang sudah memiliki pengalaman nyata di sektor pariwisata, terutama dalam hal menyusun itinerary perjalanan?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, TripZilla Indonesia memutuskan untuk mencoba melakukan perencanaan perjalanan atau itinerary dengan menggunakan ChatGPT, untuk melihat apakah platform ini menunjukkan hasil yang lebih baik. Destinasi yang dipilih adalah yang diketahui penulis dengan baik, yaitu Yogyakarta. Lihat kesimpulannya di bawah ini!

1. ChatGPT akan meminimalkan waktu riset dan menghilangkan sisi humanis kamu

Bagi yang suka melakukan riset, seperti mencari destinasi wisata baru, tempat makan tersembunyi yang enak dan murah, atau hidden gem istimewa di destinasi kamu, ChatGPT mungkin akan membuatmu jengkel. Platform ini mengurangi keasyikan untuk melakukan pencarian, persiapan hingga langkah antisipasi yang mungkin terjadi. Penggunaan ChatGPT seakan menghilangkan sisi humanis dalam pembuatan itinerary. Namun, platform ini juga memberikan kemudahan tersendiri bagi yang suka hal-hal yang praktis dan simpel. Tipsnya adalah, kamu harus siap atas kemungkinan terburuk dari itinerary yang disusun ChatGPT. Memiliki rencana cadangan bisa menjadi langkah yang tepat untuk diambil.

2. Aplikasi ini relatif membantu dalam menyusun rencana perjalanan

Bila digunakan dengan tepat, aplikasi AI seperti ChatGPT bisa sangat membantu dalam menyusun rencana perjalanan. Misalnya, kamu tinggal memberikan gambaran besar mengenai rencana perjalanan ke Jogja, menyampaikannya kepada aplikasi ini untuk kemudian diolah menjadi output yang bisa kamu pertimbangkan. Asyiknya, kamu bisa mendapatkan beberapa opsi output rencana perjalanan yang menarik, dan bahkan bisa menggabungkan satu sama lain sesuai dengan keinginan. Kamu juga bisa meminta rencana perjalanan yang lebih detail untuk diaturkan ChatGPT. Kuncinya adalah detail permintaan yang diberikan untuk diolah menjadi output.

3. Menggunakan ChatGPT membutuhkan latihan

ChatGPT tak ubahnya aplikasi lainnya. Dibutuhkan waktu untuk bisa menggunakannya dengan sangkil dan mangkus. Karena itu dibutuhkan latihan dan menambah jam terbang kala menggunakan platform ini untuk mendapatkan hasil terbaik.

Kunci utama dari menggunakan platform ini adalah semakin spesifik pertanyaan yang diajukan, semakin detail pula output yang disampaikan ChatGPT untuk itinerary perjalanan kamu. Itu berarti, kamu harus menyediakan detil perjalanan seperti tanggal keberangkatan, tema perjalanan yang diinginkan, di mana kamu akan menginap, budget yang dianggarkan, berapa orang dalam satu grup, apakah ini akan menjadi perjalanan pertama atau yang kesekian kainya dan masih banyak lagi lainnya. Jangan takut memberikan detil pertanyaan tersebut melalui poin-poin khusus, untuk meminimalkan kebingungan.

4. Harus dipahami, platform ini tidak selalu memberikan hasil akurat

Jangan berharap hasil yang sempurna dari ChatGPT. Meski detil informasi yang kamu berikan sudah oke, bukan berarti hasilnya akan 100% memenuhi harapan kamu. Terlepas dari model yang kamu gunakan, ChatGPT-4 dengan biaya langganan 20 USD per bulan dan ChatGPT gratisan, yang belum diupdate sejak September 2021, kamu tetap harus melakukan cek dan ricek dari setiap output.

Pihak OpenAI sendiri juga memberikan rekomendasi di setiap output untuk melakukan pengecekan ulang. Jika kamu mengabaikan rekomendasi tersebut, kamu hanya akan dihadapkan pada dua hal, senang karena itinenary yang direkomendasikan berjalan dengan lancar, atau kecewa karena situasi yang sebaliknya.

5. Platform ini menjamin kunjungan ke destinasi wisata populer

Dalam membuat sejumlah itinerary perjalanan ke Jogja melalui ChatGPT, satu hal yang pasti adalah platform ini hampir selalu merekomendasikan tempat-tempat populer untuk dikunjungi. Bahkan jika kamu memberikan info detil kunjungan yang kamu inginkan, beberapa tempat-tempat wisata populer di Jogja selalu ada dalam itinerary. Karena alasan tersebut, ChatGPT relatif pas digunakan untuk mereka yang baru pertama kali mengunjungi ke kota tertentu untuk berwisata.

Kesimpulan: Apakah menggunakan ChatGPT untuk menyusun itinerary perjalanan layak direkomendasikan?

Dari penjabaran di atas, hal yang patut disoroti adalah minimnya sisi humanisme dalam penyusunan itinerary perjalanan menggunakan ChatGPT. Kamu juga harus mengalokasikan waktu untuk melakukan pemeriksaan dan keakuratan info yang diberikan, yang mana datanya tidak 100 persen tepat. Tapi, buat kamu yang mendamba kepraktisan dan kemudahan, platform ini sangat membantu menyusun itinerary perjalanan kamu.

Baca juga: Penipuan Online, Ini Cara Melaporkan dan Tips Penting Menghindarinya

Jadi, tertarik menyusun rencana perjalanan kamu di dalam maupun luar negeri menggunakan platform AI ini?

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Widya Astuti

Bekerja sebagai abdi negara di Kalimantan tak membuat ambisi Widya berkeliling Indonesia dan mengumpulkan beragam kain khas dari setiap daerah pudar. Setiap mendapat kesempatan liburan, penghobi memasak ini tak akan melewatkannya. Ingin tahu perjalanan serunya sejauh ini, simak Instagram-nya di @widyaastuti_f.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru