Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Pernahkah kamu membayangkan hidup bertahun-tahun hidup dan tinggal di sebuah kapal? Menariknya, hal ini dilakukan oleh perempuan cantik asal Surabaya, Indonesia bernama Ika Permatasari-Olsen yang sejak tahun 2018 memilih untuk hidup nomaden dengan tinggal di sebuah kapal yacht di perairan Eropa bersama sang suami Oyvind Olsen yang merupakan warga Norwegia.
Mengutip laporan dari akun Instagram VOA Indonesia, Ika bersama sang suami telah hidup di kapal yacht berukuran 17×5 meter selama 2,5 tahun. Berbagai tempat telah mereka datangi. Biasanya mereka mengunjungi satu teluk untuk renang, memancing, hingga melihat matahari terbit selama dua hingga tiga hari lalu melanjutkan kunjungannya ke teluk lainnya.
Awalnya Ika bekerja jarak jauh atau remote di perusahaan IT di kota asalnya, Surabaya. Ia bahkan merasa enggan berlayar karena akan mabuk laut jika terkena ombak kecil. Namun berkat bujukan sang suami yang berpengalaman, Ika akhirnya berani dan bahkan kini sudah bisa mengendari yacht sendiri.
“Kita terjebak badai itu bukan sekali dua kali, yang bikin aku mikir mau nggak mau harus belajar nyetir karena kita cuma berdua di kapal. Menunggu bantuan datang itu tidak bisa menyelamatkan nyawa,” ungkap Ika pada VOA Indonesia.
Mereka juga menceritakan bagaimana pengalaman buruk ketika perjalanan menuju Perancis dari utara Spanyol terjadi. Saat itu di tengah-tengah badai, pompa yacht mereka tiba-tiba rusak yang membuat mereka menghabiskan waktu perjalanan ke Perancis selama 36 jam tanpa makan dan minum. Namun dengan pengalaman tersebut, tentu tidak mengurungkan niat mereka untuk terus berlayar ke berbagai tempat lainnya.
Yacht mereka berkonsep minimalis dengan total empat kabin. Fasilitas yang tersedia pun juga sangat lengkap seperti terdapat ruang tamu dengan sofa, dapur dengan peralatan masak lengkap, TV, kasur, bahkan mesin cuci.
Namun di masa pandemi yang masih terjadi di seluruh dunia membuat mereka tak lagi leluasa berlayar karena adaya penutupan perbatasan negara. Hal inilah yang membuat mereka memutuskan untuk bergabung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat bernama ‘In The Same Boat.’
Berbagai relawan mancanegara berkumpul dalam LSM ini untuk membersihkan sampah plastik di pulau dan pantai Norwegia. Selain perjalanan darat, mereka juga menggunakan kapal untuk menjangkau pulau dan pantai yang tidak bisa dilalui melalui darat. Ika bercerita bahwa ia pernah mengumpulkan 1,7 ton sampah dalam dua hari selama di Tromso, Norwegia.
Baca juga: Akhirnya Go Internasional, Kini Warteg Ada Di Tokyo, Jepang!
Hingga saat ini perempuan asal Surabaya dengan sang suami sementara masih tinggal menetap di kapal di perairan Norwegia sambil mengumpulkan sampah plastik. Tak lupa dengan kampung halamannya, mereka juga memiliki keinginan untuk berlayar ke Indonesia suatu saat nanti.
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
17 pantai cantik di Malaysia ini pastinya akan menjadikan liburan impianmu kenyataan! Kamu mau ke yang mana?
Jika sedang mencari tempat wisata alam yang anti mainstream, kamu dapat berkunjung ke Pandeglang, kota yang membuat liburanmu berkesan.
Rasa hangat dan manis ditambah tekstur kenyalnya sukses bikin penikmatnya ketagihan
Kondisi telinga sakit saat naik pesawat terbukti sangat merepotkan. Berikut alasan dan cara menghindarinya.
Datang dan bikin ramai di sini bersama sahabat sampai si kecil, tidak masalah kok!
Ingin mendapatkan pengalaman baru yang berharga? Bekerja di Australia bisa menjadi opsi yang menarik, bukan begitu?
Selain liburan, bekerja di Jepang juga menjadi opsi menarik untuk dipertimbangkan. Begini cara mengajukan visa tokutei ginou!