Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Pernah bepergian menggunakan pesawat terbang untuk kepentingan bisnis atau sekolah? Jika iya, kemungkinan kamu akan mendapatkan pengalaman di mana petugas meminta laptop harus dikeluarkan dari tas saat pemeriksaan di bandara. Dengan berbagai barang bawaan dan sesi pemeriksaan lainnya, hal ini mungkin menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan.
Bukankah petugas sudah memiliki mesin pemindai untuk mengetahui barang bawaan penumpang? Bukankah ini bakal memakan waktu dan membuat antrian memanjang karena ada proses membereskan dan memasukkan kembali laptop ke tas? Mengapa prosedur laptop harus dikeluarkan dari tas saat pemeriksaan di bandara wajib dilakukan oleh penumpang?
Pertanyaan tersebut mungkin terbesit di kepala mereka yang sedikit diribetkan dengan prosedur ini. Namun harus diketahui bahwa ada alasan penting mengapa hal tersebut harus dilakukan.
Momentum perubahan sistem pemeriksaan dan keamanan di bandara
Tragedi 9/11 di Amerika, di mana gedung menara kembar World Trade Center ditabrak oleh dua pesawat terbang menjadi momentum perubahan sistem keamanan dan pemeriksaan di bandara. Sebelum tragedi yang memakan ratusan, bahkan ribuan korban tersebut, pemeriksaan keamanan di bandara relatif longgar. Kamu mungkin bisa membawa pisau lipat di tas jinjing yang kamu bawa ke kabin.
Namun, setelah insiden 9/11, sistem keamanan di bandara dirombak total, menjadi lebih teliti, awas dan waspada. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan masuknya barang-barang yang berpotensi memunculkan bahaya ke dalam kabin. Alhasil, bahkan pemotong kuku pun kini tak bisa masuk ke area kabin penumpang.
Kebijakan tersebut pun diterapkan di berbagai bandara di seluruh dunia. Calon penumpang pesawat diminta untuk membuka sepatu, ikat pinggang dan bahkan mengeluarkan telepon genggam, laptop dan banyak lagi lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, sekaligus peningkatan sistem keamanan di sejumlah bandara, membuka sepatu kini tak harus dilakukan, meski orang yang terlihat melepas ikat pinggang masih menjadi pemandangan umum di sejumlah bandara.
Tapi pertanyaan lain yang belum terjawab adalah mengapa laptop harus dikeluarkan dari tas saat pemeriksaan di bandara?
Ini jawaban mengapa laptop harus dikeluarkan saat pemeriksaan di bandara!
Alasan utama petugas meminta kamu mengeluarkan laptop dari tas saat pemeriksaan di bandara adalah keberadaan baterai dan komponen mekanis yang melekat di laptop. Perangkat tersebut sulit untuk dipindai oleh mesin X-ray, terutama jika bandara masih menggunakan sistem pemindaian yang lama. Dengan laptop, ataupun tablet dan kamera berada di dalam tas, petugas keamanan kesulitan melakukan analisis apakah barang yang dibawa tersebut berisiko atau tidak. Akan lebih mudah bagi petugas untuk melihat langsung barang-barang tersebut tanpa bantuan alat X-ray.
Mengeluarkan laptop dari tas saat pemeriksaan di bandara juga memudahkan petugas untuk mengetahui apakah peralatan tersebut digunakan sebagaimana mestinya. Pasalnya, ada kasus di mana laptop dan tasnya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang terlarang. Pemeriksaan secara langsung oleh petugas juga bisa dilakukan dengan lebih teliti terhadap setiap komponen.
Penggunaan AI di seluruh bandara
Dengan teknologi yang terus berkembang seiring berjalannya waktu, sistem keamanan juga ikut bertransformasi menjadi lebih baik. Apalagi tak sedikit penggunaan teknologi dalam setiap aspek yang dibantu oleh Artificial Intelegence, alias kecerdasan buatan.
Penggunaan AI dalam sistem keamanan bandara juga sudah diujicobakan di sejumlah negara. Meski masih di tahap awal, hal ini bisa sangat membantu jika nantinya bisa diaplikasikan di kehidupan nyata. Beberapa sistem keamanan bandara yang sudah dibantu oleh AI antara lain computed tomography (CT) scanners, yang bisa memproduksi penggambaran 3D dengan detil tinggi. Di masa depan, teknologi ini diharapkan bisa mendeteksi ancaman dengan lebih cepat.
Baca juga: Fitur Google Flights Yang Harus Diketahui Frequent Flyer, Banyak Untungnya, Lho!
Jadi, apakah rasa penasaran kamu terpuaskan?
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Tanpa delapan barang ini, kamu mungkin tak akan selamat saat liburan saat heatwave.
Agar tidak mengeluarkan biaya, penumpang AirAsia diharapkan tidak melakukan check in di counter yang ada di bandara dan melakukannya secara online.
Dengan membeli AirAsia Unlimited Pass sebesar 1,5 juta rupiah, traveler bisa terbang domestik berkali-kali hingga Mei 2021. Tertarik mendapatkannya?
Menginap di Sa Pa Vietnam dan jelajahi pesonanya dengan cable car
Ada setidaknya belasan hotel bintang 4 di Solo, dan sebagian di antaranya mendapat rating tinggi di aplikasi OTA Traveloka. Simak rekomendasinya di sini!
RedDoorz Solo menawarkan banyak pilihan dengan harga terjangkau, tapi juga kualitas layanan dan fasilitas kamar terbaik.
Ada banyak pilihan hotel OYO Surabaya yang murah meriah dengan menawarkan kenyamanan dan fasilitas memadai.
Lihatlah sisi lain Jepang yang elok di Fukuoka
Lokasi syuting drama Korea di Busan.