5 Tips Jitu untuk Kena Tipu di Bangkok

Artikel ini diterjemahkan dari versi bahasa Inggris ini. Read the English version here.

Tidak perlu diragukan lagi, Bangkok adalah destinasi favorit bagi banyak wisawatan yang ingin menikmati liburan asik dengan harga terjangkau. Kamu bisa menikmati makanan lezat, berbelanja sepuas hati dan menjelajahi kota yang kaya akan sejarah ini. Bangkok menawarkan banyak pilihan untuk liburanmu deh!

Sebelum bepergian, kamu pasti akan diperingatkan oleh orang-orang terdekatmu untuk selalu berwaspada dan tidak berbicara atau mengikuti orang asing. Modus penipuan? Kamu yakin kalau kamu tidak akan kena tipu di Bangkok. Sebelum kamu mengabaikan peringatan mereka, kamu mungkin harus berpikir dulu tentang cara dan hal apa saja yang bisa menyebabkan kamu kena tipu di Bangkok!

Penasaran? Ini dia panduan lengkap untuk kena tipu di Bangkok! Kalau kamu melakukan 5 hal ini saat berada di ibukota Negeri Gajah Putih, kamu memiliki peluang besar untuk menghabiskan banyak biaya dan menyia-nyiakan waktu liburanmu. Baca dengan seksama ya!

1. Percaya saat diberitahu kalau Grand Palace masih tutup

Dengan arsitektur megah yang kaya akan sejarah, wajar saja kalau Grand Palace menjadi salah satu tempat wisata wajib kunjung di Bangkok. Dikarenakan oleh lokasinya yang cukup jauh dari daerah perbelanjaan utama, banyak turis yang sengaja berkunjung ke destinasi wisata terkenal di Bangkok ini. Namun, kalau kamu ingin mengalami perjalanan yang sia-sia dan berkunjung ke kuil lain (yang mungkin hanya karangan saja), ingat ini:

Saat ada supir tuk-tuk yang ramah mendekatimu untuk memberi tahu kalau Grand Palace masih tutup karena alasan tertentu, percaya saja! Meskipun kamu sudah mengecek beberapa kali di Google kalau istana ini masih buka, percaya saja kepada orang-orang asing ini dan langsung naik ke tuk-tuk mereka untuk dibawa berpetualang ke tempat lain di Bangkok! Lagipula, kamu mempunyai banyak uang untuk dihamburkan dan tidak benar-benar ingin mengunjungi Grand Palace, kan?

Kenyataannya: Grand Palace dibuka setiap hari dari jam 08.30 hingga 15:30 dan hanya benar-benar ditutup pada beberapa kesempatan saja. Kalau kamu sudah sampai ke tempat ini, jangan ragu dan langsung saja ke konter tiket untuk memastikannya sendiri. Para supir tuk-tuk yang ramah ini hanya ingin mendapatkan uang secara instan dengan membawa kamu ke tempat lain. Tergantung pada lokasi di mana mereka menurunkan kamu, kamu bisa jadi akan mengalami pengalaman kena tipu di Bangkok lainnya!

2. Membiarkan supir tuk-tuk mengantarkan kamu ke mana saja

Salah satu pengalaman yang umum dilakukan di Bangkok adalah menaiki tuk-tuk dan menyalip semua kendaraan yang terjebak macet. Mode transportasi ini cepat, tidak terlalu mahal dan para supirnya selalu terlihat ramah. Kalau kamu hanya ingin duduk bersantai di belakang dan tidak mau ribet tentang ke mana kamu harus berkunjung, biarkan supir tuk-tuk yang merencanakan seluruh perjalananmu!

Dia mungkin akan membawamu ke butik penjahit (yang menurutnya memiliki penawaran terbaik!), toko batu permata (akan dibahas lebih lanjut nanti) atau bahkan ke Sombondee Seafood Market alih-alih ke Somboon Seafood yang asli. Kamu tidak perlu memperhatikan ke mana kamu akan dibawa, biarkan saja supir tuk-tuk yang memandu perjalananmu! Saat dia meminta tips lebih atau uang bensin di akhir perjalananmu, kamu akan memberikan semuanya dengan senang hati karena dia sangat membantu!

Kenyataannya: Meskipun kamu layak untuk bersantai saat berlibur, kamu tetap harus memperhatikan lingkungan sekitarmu dan jangan biarkan para supir tuk-tuk membawa kamu ke tempat-tempat mencurigakan di Bangkok. Tentunya tidak semua supir tuk-tuk memilki maksud jahat, tapi mayoritas memang terlibat dalam aksi penipuan yang ditujukan kepada para turis dengan membawa mereka ke berbagai toko untuk memperoleh komisi.

Beberapa restoran dan hotel memiliki nama yang mirip dengan hotel atau restoran ternama yang wajib dikunjungi di Bangkok (Sombondee adalah versi palsu Somboon!). Nah, para supir tuk-tuk akan memanfaatkan kemiripan ini untuk menipu turis dan membawa mereka ke tempat yang salah! Jadi, jangan lupa untuk mencari tahu nama sebenarnya dan alamat lengkap tempat yang akan kamu kunjungi! Kalau bisa, periksa terus GPS kamu untuk memastikan kalau kamu ada di jalur yang tepat. Jangan lupa juga untuk menentukan lokasi dan biaya perjalananmu dengan supir tuk-tuk sebelum berangkat agar dia tidak bisa mematok tarif mahal di akhir perjalanan! Jangan sampai kena tipu di Bangkok ya!

Baca Juga: 20 Tempat Unik di Thailand untuk Pengalaman Tidak Terlupakan

3. Membeli permata dari toko yang bahkan tidak mau kamu masuki

Katakan saja kalau kamu terus mengikuti rekomendasi supir tuk-tuk dan dia membawamu ke toko permata. Meskipun kamu tidak ingin membeli perhiasan mahal selama perjalananmu ini, kamu tetap masuk ke dalam toko dan dilayani oleh pramuniaga yang berpakaian rapi. Dia akan menyelamati kamu karena kamu datang saat turis bisa menikmati penawaran ‘keringanan pajak khusus’ dan dia langsung menawarkan beragam produk terlaris mereka.

Kamu akhirnya pun berhasil diyakinkan oleh beragam batu permata dengan harga murah yang bisa kamu jual kembali untuk mendapatkan keuntungan besar. Dia bahkan menawarkan jasa pengiriman kembali ke negara asalmu agar kamu bisa menikmati lebih banyak keringanan pajak. Jadi, habiskan sebagian dari budget perjalananmu di sini dan tinggalkan tempat ini hanya dengan kwitansi. Kembalilah ke tuk-tuk dan kamu akan menemukan supir yang tampak jauh lebih gembira dari sebelumnya!

Kenyataannya: Jangan beli apa pun dari toko-toko ini! Meskipun tampak profesional dengan beragam label ‘Government Export Center’, ‘Gem Warehouse’ atau ‘Gem Educational Center’, mereka tidak menjual batu permata asli yang berharga. “Jasa pengiriman” mereka pun hanya bertujuan untuk mencegah kamu menyadari keaslian permata mereka sebelum kamu meninggalkan Thailand.

Terkadang, toko-toko ini tampak sibuk dengan banyaknya turis yang mungkin akan meyakinkan kamu untuk membeli produk mereka. Namun, turis-turis ini bisa saja sudah dibayar untuk berkeliaran di sana atau mereka mungkin juga merupakan korban penipuan ini! Kalau kamu memiliki minat untuk membeli permata, kamu sebaiknya mengecek Thai Gems & Jewelry Trader Association dan daftar anggotanya agar kamu bisa membeli permata dari toko yang kredibel. Jangan habiskan uangmu untuk batu-batu yang tidak berharga!

4. Bersikap mudah bingung dan biarkan orang-orang asing membantumu 

Jalan yang ramai | Image credit: Wikimedia Commons

Saat kamu berjalan menyusuri jalanan di Bangkok, kamu akan menyadari kalau masih banyak sudut di kota ini yang tidak bersih. Banyak sampah yang bertebaran di jalanan dan kaki kamu bisa saja terkena cipratan genangan air hujan. Terkadang, kamu bahkan akan merasa kalau ada sesuatu yang menetes pada kamu – apakah itu air yang berasal dari unit AC di atas kamu? Atau kotoran burung yang jatuh di atas kepalamu? Apapun itu, kamu membencinya sehingga kamu tampak bingung dan membuat keributan. Akhirnya, seseorang menghampirimu dengan handuk untuk membantu kamu membersihkan diri. Betapa baiknya orang ini!

Kenyataannya: Kebaikan yang ditunjukkan lewat bantuan membersihkan diri ini kerap dikenal sebagai modus penipuan ‘kotoran burung’. Orang-orang ini akan membantu kamu membersihkan kotoran yang mereka sebabkan sambil menyapu bersih barang-barang berhargamu! Agar tidak menjadi korban pencopetan, pastikan semua barang berhargamu diletakkan di daerah yang sulit dijangkau dalam tasmu dan selalu sediakan tisu sendiri agar kamu bisa membersihkan diri tanpa bantuan siapa pun. Jangan kena tipu di Bangkok hanya karena kotoran burung ya!

Baca Juga: 10 Pasar Malam di Bangkok Super Keren yang Harus Kamu Kunjungi

5. Membiarkan pemilik toko meyakinkanmu kalau kamu telah membayar dengan uang palsu

Mata uang Baht | Image credit: Karn Bulsuk

Saat berwisata di Bangkok, kamu tentunya akan berbelanja dan bertransaksi dengan mata uang Baht. Terkadang, pemilik toko akan membawa uang yang telah kamu serahkan kepada mereka untuk dicek keasliannya. Kemudian, dia akan mengatakan kalau kamu sudah membayar dengan uang palsu dan meminta pembayaran lagi! Meskipun kamu sudah memperoleh uang Baht tersebut dari money changer  terpercaya langgananmu, kamu mengambil uang palsu tersebut dan membayar dengan uang kertas lainnya. Kejadian ini sungguh memalukan!

Kenyataannya: Saat si pemilik toko membawa uangmu untuk pertama kalinya, dia sebenarnya sudah mengganti uang kertas aslimu dengan uang palsu. Lalu, dia akan kembali dengan uang palsu dan meminta uang kertas baru darimu yang berarti kamu akhirnya harus membayar dua kali! Meskipun sulit untuk membedakan keaslian uangmu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar tidak kena tipu di Bangkok dengan cara ini.

Percayalah kepada money changer langgananmu dan jangan biarkan pemilik toko membawa uang aslimu sebelum kamu mencatat nomor seri uang kertas tersebut (untuk memastikan kalau kamu mendapat uang kertas yang sama jika dikembalikan). Hal ini sering terjadi pada uang kertas berdenominasi besar. Jadi, gunakan uang kertasmu dengan hati-hati ya!

Baca Juga: Prediksi Jadwal Sakura Jepang 2018: Kapan dan Dimana

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan kalau ternyata tidak sulit untuk kena tipu di Bangkok! Kamu hanya perlu sedikit lengah dan percaya kepada orang-orang yang terlihat ramah. Hal ini tidak berarti kalau kamu harus mencurigai semua orang yang menawarkan bantuan atau meragukan motif para supir tuk-tuk. Masyarakat Thailand umumnya memang ramah terhadap turis dan kamu bisa menghubungi Polisi Thailand atau hotline turis lainnya jika membutuhkan bantuan.

Ingat, tujuan utama artikel ini adalah supaya kamu tidak kena tipu di Bangkok! Pastikan kalau kamu sudah mengecek semua informasi perjalananmu dan terus berwaspada. Selamat berlibur!

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jocelin Lukman

Sebagai seseorang yang memegang prinsip yolo dalam hidup, Jocelin tidak segan untuk mencoba hal-hal baru meskipun dia harus keluar dari zona nyamannya. Ketika dia tidak sedang travelling, Jocelin akan berkuliner ria dan melakukan cafe hopping di kota asalnya, Medan serta Singapura, kota tempat ia menuntut ilmu sekarang. Menghabiskan waktu di sore hari sambil meminum secangkir kopi di cafe adalah sebuah kebiasaan yang ia tekuni dan gemari setelah menjalani program pertukaran pelajar di Australia. Kamu bisa mengikuti perjalanan kulinernya yang melintasi batas negara ini di <a href="https://www.instagram.com/j_epicure/">@j_epicure</a>.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru