Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Dikenal sebagai sunrise of Java, Banyuwangi menyimpan banyak tempat wisata di Banyuwangi yang menarik dan unik untuk dikunjungi. Selain belum banyak terekspose oleh keramaian, destinasi wisata di Banyuwangi sangat bervariasi, mulai dari memacu adrenalin di kawah Ijen sampai dengan bersantai menikmati matahari terbenam di pantai Pulau Merah.
Mungkin banyak di antara kita yang belum terlalu familiar dengan lokasi-lokasi wisata di Banyuwangi, sehingga terkadang menimbulkan kebingungan ketika hendak membuat itinerary jalan-jalan. Belum lagi jika masih harus memikirkan alokasi dana yang terbatas. Tanpa perencanaan yang matang jalan-jalan yang harusnya untuk senang-senang malah bisa berujung kecewa. Berikut ini adalah tips sekaligus itinerary jalan-jalan hemat selama tiga hari dua malam di Banyuwangi.
Banyuwangi memiliki bandara yang melayani rute penerbangan domestik dari dan ke Jakarta serta Surabaya. Namun, untuk merasakan pengalaman dan sensasi jalan – jalan yang berbeda, cobalah menggunakan kereta api. Tiket kereta api ekonomi ke Banyuwangi berkisar antara 50,000 hingga 100,000 IDR tergantung dari stasiun keberangkatan kita. Usahakan untuk memilih kereta dengan jadwal kedatangan siang hari di Banyuwangi, agar kita bisa lebih menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dan memaksimalkan waktu yang tersedia.
Memasuki area antara Jember dan Banyuwangi kita akan banyak disuguhi pemandangan hutan kayu sengon, kebun kopi dan perbukitan yang menyegarkan mata. Kita juga akan melewati stasiun Glenmore yang dulunya merupakan area perkebunan kopi. Nama Glenmore sendiri merupakan pemberian dari pemilik kebun kopi yang ternyata adalah seorang bangsawan Skotlandia.
Pemberhentian pertama adalah stasiun Karangasem. Tidak perlu khawatir membawa tas dan bawaan berat selama jalan-jalan. Persis di depan stasiun Karangasem ini kita akan menemukan hostel backpacker yang bisa menampung barang bawaan kita sekaligus jadi tempat bermalam. Hostel ini juga menyediakan jasa sewa sepeda motor dengan rentang harga 75,000 IDR selama 24 jam. Untuk menginap di hostel tersebut kita hanya perlu merogoh kocek sebesar 50,000 IDR per orang per malam. Murah sekali, bukan?
Stasiun Karangasem ini adalah stasiun dengan lokasi yang strategis untuk tujuan pertama kita di Banyuwangi yaitu Taman Nasional Baluran. Jika beruntung mendapatkan cuaca cerah, kita bisa merasakan sensasi menjelajahi savanna layaknya di Afrika.
Selain itu kita bisa mengelilingi hutan hijau dan mengamati kehidupan satwa liar khas Indonesia. Dengan berkeliling menggunakan sepeda motor, kita cukup mengeluarkan uang 30,000 IDR untuk bisa menjelajahi Kawasan Taman Nasional Baluran. Klik di sini untuk referensi lebih lanjut mengenai kunjungan ke Taman Nasional Baluran.
Seusai berpanas-panasan mengelilingi Taman Nasional Baluran kita bisa memanjakan perut yang lapar dengan kuliner berkuah khas Banyuwangi yaitu rujak soto. Dari namanya sudah terlihat bahwa kuliner ini merupakan perpaduan antara rujak dan soto. Mungkin awalnya terdengar aneh, namun jangan kaget jika rujak soto ini bisa membuatmu ketagihan untuk menyantapnya. Harganya pun cukup murah, sekitar 12,000 hingga 15,000 IDR.
Sisa waktu menuju dini hari sebaiknya digunakan untuk istirahat karena tujuan berikutnya adalah berpetualang ke Kawah ijen. Banyak sekali jasa tour yang menawarkan pendakian ke kawah Ijen secara berkelompok. Tarifnya pun bervariasi, bergantung pada fasilitas yang ditawarkan jasa penyedia tour. Jika ingin menyewa jasa tour, sebaiknya siapkan dana minimal 200,000 IDR, namun jika anda berani, bisa juga mencoba melakukan pendakian secara mandiri – meski kami tidak menyarankannya karena alasan bahaya.
Starting point utama Kawah Ijen berada di Paltidung dan kamu bisa menyewa motor ataupun naik truk penambang belerang untuk mencapainya. Dari starting point inilah kita bisa mulai mendaki. Di sini sudah disediakan lahan parkir untuk sepeda motor maupun mobil sehingga tidak perlu khawatir meninggalkan kendaraan bermotor semalaman. Sebelum mulai pendakian, pastikan kamu juga sudah menyewa masker khusus dari warga lokal di sana!
Untuk bisa melihat blue fire dengan jelas, kamu harus sudah mendaki sejak pukul 00.00. Meskipun termasuk kategori gunung untuk pendaki pemula namun persiapan fisik, perlengkapan mendaki dan perbekalan yang cukup sangatlah penting jika ingin melakukan pendakian secara mandiri. Rasa lelah selama pendakian terbayarkan ketika kita bisa melihat the legend of blue fire yang terkenal dari Kawah Ijen. Tidak hanya itu, pendakian ke kawah Ijen juga banyak memberi pesan tentang perjuangan menyambung hidup dari para penambang belerang tradisional.
Menjelang pagi, kita bisa menikmati keindahan matahari terbit yang sangat menawan dan berfoto foto di sekitaran kawah Ijen.
Untuk melepas lelah setelah perjalanan panjang sehari sebelumnya, tidak ada salahnya mencoba untuk pindah ke penginapan yang lebih ‘nyaman’ namun tetap dalam jangkauan harga yang tidak menguras kantong. Nini Pondok bisa menjadi salah satu pilihannya.
Meskipun bertempat di tengah kota Banyuwangi, Nini Pondok memiliki suasana yang tenang. Rasanya seperti bermalam di rumah sendiri. Dengan hanya 200,000 IDR per malam, kita bisa memiliki satu rumah untuk menginap semalam. Ya kamu membacanya benar, satu rumah.
Melepas lelah tentunya tidak lengkap tanpa memanjakan lidah dengan menjajal kuliner Banyuwangi yang lain, yaitu sego tempong. Rekomendasi tempat merasakan kuliner terkenal ini adalah sego tempong Mbok Nah yang murah, enak, dan tentunya mengenyangkan. Sego tempong dengan lauk seperti pada gambar dibandrol dengan harga kisaran 15,000 IDR.
Menuju sore hari kita bisa menuju ke arah barat untuk mengunjungi taman hutan trembesi Benculuk yang membuat kita seolah berada di hutan ala film petualangan fantasi. Hutan trembesi ini merupakan hutan yang dikelola Jawatan Perhutani. Meski tidak dikenakan biaya untuk masuk, namun fasilitas untuk pengunjung sudah cukup memadai, termasuk di antaranya toilet dan tempat parkir.
Berjarak sekitar 40 km dari Benculuk lanjutkan perjalananmu menuju Pantai Pulau Merah yang sudah cukup terkenal untuk melihat prosesi matahari terbenam. Hanya dengan tiket masuk seharga 8,000 IDR kita bisa puas menyusuri garis pantai Pulau Merah sambil menikmati matahari terbenam dengan latar belakang bukit batu yang melegenda. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengakhiri harimu di Banyuwangi daripada ini!
Sebelum pulang, kita manfaatkan hari terakhir di Banyuwangi dengan berburu oleh-oleh sembari menyelami kebudayaan Banyuwangi di Desa Adat Osing Kemiren. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari pusat kota untuk menuju desa ini. Nama Osing diambil dari nama suku asli Banyuwangi. Ya, di Desa ini kita akan menemui masyarakat Osing yang masih kental dengan adat istiadatnya.
Desa Kemiren sendiri ditetapkan menjadi desa wisata sejak tahun 1995. Berbekal tiket masuk seharga 5,000 IDR kita bisa sepuasnya mengunjungi miniatur rumah-rumah khas Osing beserta menikmati sanggar budaya yang mempertunjukkan tradisi kesenian khas Banyuwangi yaitu Barong Osing dan Tari Gandrung.
Tari Gandrung sendiri merupakan tarian ucapan syukur atas hasil panen, sedangkan Barong Osing dipertunjukkan sebagai ritual penolak bala. Pada setiap malam Jumat dan malam Senin di bulan Syuro, pertunjukan ini juga dibarengi dengan suguhan makanan Pecel Pitik yang menggoda selera.
Jika datang bersama rombongan, lebih baik terlebih dahulu melakukan reservasi pertunjukan seni di Desa Kemiren ini, sehingga tidak perlu menunggu saat bulan Syuro. Selain itu, di desa Kemiren ini sering juga diadakan festival dengan tema-tema tertentu seperti festival jajanan pasar maupun festival kopi tradisional. Klik disini untuk mengetahui Informasi lebih lanjut mengenai jadwal pementasan seni dan festival tradisional di Desa Kemiren.
Untuk mengembalikan energi selama dua hari, kopi Banyuwangi akan menjadi suguhan yang tepat. Di Desa Kemiren, kita bisa mencicipi kopi Banyuwangi yang ternyata dinobatkan sebagai kopi terenak di dunia. Tidak hanya sekedar mencicipi, kita juga bisa melihat langsung proses pengolahan kopinya, mulai dari proses sangrai, menumbuk biji kopi hingga halus, penyaringan hingga praktik cara penyajian kopi ala warga Desa Kemiren.
Jika masih ada waktu yang cukup sebelum jadwal kepulangan, tidak ada salahnya berkeliling pusat kota Banyuwangi dan mampir di Pantai Boom. Pantai Boom hanya berjarak sekitar 10 menit dari pusat kota Banyuwangi. Meskipun pasir pantainya berwarna hitam, konon katanya pasir pantai Boom ini mampu menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan kulit.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Banyuwangi yang Menandingi Kerennya Bali
Masih banyak destinasi wisata lain di Banyuwangi yang tidak hanya indah untuk dinikmati tapi juga membawa pesan kepada kita untuk merawat dan menjaga karunia yang telah diberikan Tuhan untuk alam Indonesia.
Jadi, gimana? Masih berpikir bahwa travelling itu mahal? Yuk jangan lupa share foto-foto seru travellingmu dengan #TripZillaTraveller untuk kesempatan difitur di IG TripZilla Indonesia.
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
Jika sedang mencari tempat wisata alam yang anti mainstream, kamu dapat berkunjung ke Pandeglang, kota yang membuat liburanmu berkesan.
Ketika sarapan terlalu cepat dan makan siang terlalu lambat, brunch cafe Bandung ini menawarkan menu-menu yang menarik untuk dinikmati bersama teman.
Viewnya keren, fasilitasnya lengkap, atmosfernya cozy dan kamarnya Instagramable, lima hotel di Sentul ini memang layak jadi pilihan!
Universal Studio Jepang Hadirkan Atraksi Terbaru Donkey Kong Mulai Desember 2024
Sensasi meleleh, renyah, gurih yang membuat orang tergila-gila
Perpaduan interior keren dan kue cantik!
PIK 2 di Tangerang, destinasi hiburan serba ada dan anti mati gaya
Indahnya perpaduan kota modern dan tradisional.