Aturan Terbaru Karantina Jepang, Hanya Tujuh Hari Untuk Yang Datang Dari Luar Negeri

Pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan terbaru mengenai aturan karantina bagi yang datang dari luar negeri di wilayahnya. Dilaporkan The Japan Times, periode karantina telah dikurangi, dari yang sebelumnya sepuluh hari menjadi tujuh hari.

Perubahan itu sudah mulai berjalan efektif sejak 29 Januari 2022. Namun, perlu digarisbawahi bahwa aturan karantina tersebut hanya berlaku untuk warga negara Jepang atau warga negara asing yang memiliki izin tinggal, sedang berada di luar negeri dan berencana kembali ke Jepang. Sementara untuk traveler dari luar negeri untuk kepentingan wisata dan kesenangan, pemerintah Jepang masing menutup pintu perbatasan mereka rapat-rapat.

Perubahan aturan tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan National Institute of Infectious Diseases Jepang terkait penularan virus Covid-19 varian Omicron, yang menunjukkan bahwa risiko gejala yang muncul dari varian Omicron kurang dari satu persen pada hari kesepuluh setelah kontak dengan virus. Di sisi lain, risiko perkembangan gejala adalah sekitar lima persen pada hari ketujuh.

Sebelumnya pemerintah Jepang mengumumkan memperpanjang masa pengetatan perbatasan pada Januari silam, setelah melihat perkembangan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron di wilayahnya dan seluruh dunia secara keseluruhan.

Saat ini Jepang tidak menerima masuknya warga negara asing baru dan akan mempertahankan batasan masuknya pendatang, seperti pelajar internasional, staf diplomatik, permanen residen dan juga anak-anak yang lahir dari orang tua berkewarganegaraan Jepang, hingga 3,500 orang setiap harinya. Sementara warga negara asing yang diizinkan masuk adalah mereka yang datang dengan alasan kemanusiaan.

Selain kebijakan pengetatan perbatasan, pemerintah Jepang juga mempercepat program vaksinasi, terutama untuk suntikan booster, tidak hanya untuk para lansia tapi juga masyarakat umum. Terkait hal tersebut, pemerintah akan kembali mendirikan fasilitas vaksinasi massal untuk bisa mempercepat program ini. Selain itu, pemerintah Jepang juga berharap anak-anak di bawah 12 tahun juga bisa segera divaksinasi, sehingga bisa mempercepat kekebalan massal.

Sebelumnya, pemerintah Jepang telah melakukan pengetatan perbatasan sejak 30 November 2021 setelah munculnya kasus varian Omicron di wilayahnya. Sejak itu, kasus positif menunjukkan peningkatan signifikan hingga mencapai lebih dari 8,000 kasus dalam empat bulan terakhir. Hingga hari Selasa, menurut Kementerian Kesehatan Jepang, tercatat ada 100 orang yang menunjukkan gejala serius Covid-19 varian Omicron.

Baca juga: Jepang Memperpanjang Masa Pengetatan Perbatasan Hingga Februari 2022

Semoga badai Covid-19 segera berlalu, ya!

 

Bergabunglah dengan keluarga besar Tripzilla Indonesia di Facebook, Twitter dan Instagram untuk mendapatkan inspirasi liburan dan informasi terbaru mengenai sektor wisata di Indonesia dan negara lainnya. Ayo bergabung!

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Muhammad Yanuar

Muhammad Yanuar, penyuka jalan-jalan ke tempat yang baru dan bertemu banyak orang. Membaca, menulis dan berolahraga juga menjadi hobi penggemar wisata kuliner ini.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru